dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tahapan-tahapan dalam upacara
adat mangain boru, maksim dalam upacara adat mangain boru, fungsi dan makna
maksim dalam upacara adat mangain boru. penelitian ini menggunakan teori
Leech (1983) dalam bukunya, membuat 6 prinsip kesantunan yang disebut dengan
istilah maksim yaitu (a) maksim kebijaksanaan, (b) maksim kedermawanan, (c)
maksim pujian, (d) maksim kerendahan hati, (e) maksim kesetujuan, (f) maksim
simpati, (g) maksim pertimbangan, dengan metode penelitian deskriptif. Hasil
penelitian adalah upacara adat mangain boru ini mempunyai tahapan antara lain
sebagai berikut (1) manghatai dohot hula-hula (2) pasada tahi (3) mardaun pogu
(4) menghatai daulat ni sipanganon (5)marmeme boru na diain (6) mandok hata
sian dongan tubu, boru dongan sahuta dohot hula-hula (7) mangampu sian
hasuhuton. Unsur-unsur yang harus menghadiri acara mangain boru adalah :
(a)Teman semarga, dari yang dekat sampai utusan dari keturunan Ompu
dari marga itu sendiri. (b) Boru/Bere, Dongan Sahuta/tetangga. (c) Hula-
hula/Tulang/wakil dari Hasuhuton (Tuan rumah). Terdapat berbagai jenis maksim
didalam upacara adat ini diantaranya maksim kebijaksanaan, maksim
kedermawanan, maksim pujian, maksim kesetujuan, maksim kerendahan hati.
Upacara adat ini juga tidak terlepas dari umpasa dan umpama batak toba dimana
tulang (hula-hula) dianggap sebagai pemberi berkat kepada seluruh keluarga
boru. | en_US |