• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Public Health
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Public Health
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Tingkat Pengetahuan Sikap dan Tindakan Pedagang serta Analisis Kandungan Zat Pewarna Merah pada Bubuk Cabai dalam Makanan Jajanan di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2018

    View/Open
    Full text (3.846Mb)
    Date
    2018
    Author
    Elfira, Dinda
    Advisor(s)
    Ashar, Taufik
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Chili powder is one of the traditional foods that come from mixed process where the main ingredient is chili and Food flavorings and sprinkled into food snacks like cassava fries and chips. Sellers of fried cassava snacks and fries is a trader who did not settle/moving using the carts that sell on the roadside. Place of sale that are on the edge of a highway and the price is relatively cheap cause merchandise being sold are not eligible. The purpose of this research is to analyze the knowledge, attitudes and actions of traders as well as the content type of the Red substance on the chili powder in traditional fried potatoes in the village of Padang Bulan, Medan Baru 2018. The methods used in this research is descriptive in nature survey with a laboratory test. The population in this research totalled 16 merchants using total sampling, and sample the chili powder amounted to 5. Analysis of knowledge attitude and action of traders use sheet questionnaire, analysis of substances using the gravimetric method of the color red, which is done in the laboratory of FMIPA USU. Based on the results of the study it can be concluded that the knowledge trader zat dye that is moderate (81.3%), attitude (62.5%) were merchants, traders less bad actions (87.5%). And from 5 samples of chili powder were examined, there are 3 positive samples using Ponceau 6X and 1 positive samples Ponceau SX, and 1 sample was positive using the dye Amaranth. Ponceau 6R , Amaranth and Ponceau SX is on the list of synthetic dyes are not allowed in the Permenkes Number 239/Men.Kes/Per/V/85, as well as the lowest levels that results obtained substances i.e. pewarnanya as much as 0.003275 gr and the most high as much as 0.013685 gr Therefore researchers suggests to health services the city of Medan to work closely with BPOM Medan do supervision and examination of the flashy colored chili powder, so it can be carried out preventative measures in circulation chili powder containing a dye substance is not permitted
     
    Bubuk cabai merupakan salah satu makanan jajanan yang berasal dari proses pencampuran dimana bahan utamanya adalah cabai dan perasa makanan dan ditaburkan ke makanan jajanan seperti ketela goreng dan kentang goreng. Penjual jajanan ketela goreng dan kentang goreng adalah pedagang yang tidak menetap/bergerak dengan menggunakan gerobak yang berjualan di pinggir jalan. Tempat jualan yang berada di pinggir jalan raya dan harga yang relatif murah menyebabkan dagangan yang dijual tidak memenuhi syarat kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengetahuan, sikap dan tindakan pedagang serta kandungan jenis zat warna merah pada bubuk cabai di jajanan kentang goreng di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru kota Medan tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey bersifat deskriptif dengan uji laboratorium. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 16 pedagang dengan menggunakan total sampling, dan sampel bubuk cabai berjumlah 5. Analisis pengetahuan sikap dan tindakan pedagang menggunakan lembar kuesioner, analisis zat warna merah menggunakan metode gravimetri, yang dilakukan di Laboratorium FMIPA USU. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pedagang terhadap zat pewarna yaitu sedang (81,3%), sikap pedagang sedang (62,5%), tindakan pedagang kurang (87,5%). Dan dari 5 sampel bubuk cabai yang diperiksa, terdapat 3 sampel positif menggunakan Ponceau 6X dan 1 sampel positif Ponceau SX, dan 1 sampel lagi positif menggunakan zat pewarna Amaranth. Ponceau 6R , Amaranth dan Ponceau SX ada di daftar pewarna sintetis yang tidak diizinkan di Permenkes Nomor 239/Men.Kes/Per/V/85, serta didapatkan bahwa hasil terendah kadar zat pewarnanya yaitu sebanyak 0,003275 gr dan yang paling tinggi sebanyak 0,013685 gr. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan agar bekerja sama dengan BPOM Kota Medan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap bubuk cabai yang berwarna mencolok, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dalam peredaran bubuk cabai yang mengandung zat pewarna yang tidak diizinkan.

    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/5924
    Collections
    • Undergraduate Theses [3090]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV