Khitan Perempuan (Rekonstruksi Pengetahuan dari Praktik Khitan Perempuan pada Keluarga Jawa Medan, Studi Kasus di Daerah Marelan)
View/ Open
Date
2009Author
Nasution, Frisyahyani
Advisor(s)
Agustrisno
Metadata
Show full item recordAbstract
Khitan merupakan praktik yang telah dilakukan sejak dahulu dimana bagi
masyarakat Jawa telah menjadi tradisi dan melekat dalam budaya mereka, tidak hanya itu
tradisi yang telah mereka percayai dan lakukan ini diperkuat oleh ajaran agama yang
mereka anut yaitu agama Islam yang di dukung oleh hadist-hadsit. Khitan sesuatu yang
harus dilakukan bagi etnis Jawa dan tidak hanya etnis Jawa hampir semua etnis dan
beragama Islam pasti melakukan khitan, baik pada anak laki-laki maupun pada anak
perempuan. Banyak hal dan alasan yang dipercayai etnis Jawa dalam melakukan khitan,
salah satunya adalah untuk kesehatan dan kebersihan alat kelamin serta menghindari anak
dari sukerto atau hambatan yang dibawa dan sejak lahir serta sebagai identitas diri bahwa
ia bersuku bangsa Jawa. Dengan begitu khitan dipercaya untuk mensucikan diri manusia
dan terbebas dari bahaya. Bagi etnis Jawa menjalankan dan melestarikan tradisi sangat
penting, karena bagi mereka dengan menjalankan tradisi mereka tidak akan lupa dengan
adat istiadat yang telah ditanamkan sejak dulu oleh leluhur mereka dan mereka tidak akan
di singkirkan atau tidak di anggap oleh suku mereka.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat etnis Jawa yang ada di Marelan mengenai praktik khitan pada perempuan dan bagaimana proses khitan ini dilakukan serta pandangan dan perubahan yang terjadi pada masyarakat tentang khitan pada perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif, hal ini untuk mendapatkan informasi tentang khitan khususnya khitan pada perempuan. Penelitian melakukan wawancara mendalam dengan 10 keluarga dan beberapa tokoh adat dan dukun bayi yang ada di Marelan, hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi apakah keluarga dan masyarakat di daerah ini melakukan khitan pada anak perempuannya dan menggali kembali pengetahuan masyarakat mengenai khitan perempuan yang mereka lakukan dalam keluarga mereka
Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa masyarakat masih melakukan khitan pada
anak perempuannya yang prosesnya dilakukan oleh dukun bayi dan bidan, serta
masyarakat masih menganggap praktik khitan ini sesuatu yang sakral dan harus
dilakukan. Dengan demikian apat diambil kesimpulan, bahwa khitan pada perempuan ini
sampai sekarang masih dilakukan dan diwarisi secara turun temurun dengan berdasarkan
pengetahuan yang mereka miliki di setiap zamannya. Dari hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa kemungkinan praktik khitan perempuan akan tetap dilakukan di
masa yang akan datang. Hal ini di karenakan anggota masyarakat masih melakukannya
dan didukung oleh faktor agama, masih adanya pengaruh eksistensi tokoh adat dan dukun
bayi di daerah ini,dan adanya faktor internal dalam keluarga berupa perasaan tidak tenang
orang tua masih merasa ada beban yang belum di jalankan jika mereka tidak melakukan
khitan pada anak mereka.
Collections
- Undergraduate Theses [900]