Show simple item record

dc.contributor.advisorAgustrisno
dc.contributor.authorNasution, Frisyahyani
dc.date.accessioned2022-11-15T04:15:47Z
dc.date.available2022-11-15T04:15:47Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/59914
dc.description.abstractKhitan merupakan praktik yang telah dilakukan sejak dahulu dimana bagi masyarakat Jawa telah menjadi tradisi dan melekat dalam budaya mereka, tidak hanya itu tradisi yang telah mereka percayai dan lakukan ini diperkuat oleh ajaran agama yang mereka anut yaitu agama Islam yang di dukung oleh hadist-hadsit. Khitan sesuatu yang harus dilakukan bagi etnis Jawa dan tidak hanya etnis Jawa hampir semua etnis dan beragama Islam pasti melakukan khitan, baik pada anak laki-laki maupun pada anak perempuan. Banyak hal dan alasan yang dipercayai etnis Jawa dalam melakukan khitan, salah satunya adalah untuk kesehatan dan kebersihan alat kelamin serta menghindari anak dari sukerto atau hambatan yang dibawa dan sejak lahir serta sebagai identitas diri bahwa ia bersuku bangsa Jawa. Dengan begitu khitan dipercaya untuk mensucikan diri manusia dan terbebas dari bahaya. Bagi etnis Jawa menjalankan dan melestarikan tradisi sangat penting, karena bagi mereka dengan menjalankan tradisi mereka tidak akan lupa dengan adat istiadat yang telah ditanamkan sejak dulu oleh leluhur mereka dan mereka tidak akan di singkirkan atau tidak di anggap oleh suku mereka. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat etnis Jawa yang ada di Marelan mengenai praktik khitan pada perempuan dan bagaimana proses khitan ini dilakukan serta pandangan dan perubahan yang terjadi pada masyarakat tentang khitan pada perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif, hal ini untuk mendapatkan informasi tentang khitan khususnya khitan pada perempuan. Penelitian melakukan wawancara mendalam dengan 10 keluarga dan beberapa tokoh adat dan dukun bayi yang ada di Marelan, hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi apakah keluarga dan masyarakat di daerah ini melakukan khitan pada anak perempuannya dan menggali kembali pengetahuan masyarakat mengenai khitan perempuan yang mereka lakukan dalam keluarga mereka Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa masyarakat masih melakukan khitan pada anak perempuannya yang prosesnya dilakukan oleh dukun bayi dan bidan, serta masyarakat masih menganggap praktik khitan ini sesuatu yang sakral dan harus dilakukan. Dengan demikian apat diambil kesimpulan, bahwa khitan pada perempuan ini sampai sekarang masih dilakukan dan diwarisi secara turun temurun dengan berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki di setiap zamannya. Dari hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kemungkinan praktik khitan perempuan akan tetap dilakukan di masa yang akan datang. Hal ini di karenakan anggota masyarakat masih melakukannya dan didukung oleh faktor agama, masih adanya pengaruh eksistensi tokoh adat dan dukun bayi di daerah ini,dan adanya faktor internal dalam keluarga berupa perasaan tidak tenang orang tua masih merasa ada beban yang belum di jalankan jika mereka tidak melakukan khitan pada anak mereka.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleKhitan Perempuan (Rekonstruksi Pengetahuan dari Praktik Khitan Perempuan pada Keluarga Jawa Medan, Studi Kasus di Daerah Marelan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM040905040
dc.identifier.nidnNIDN0023086006
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages99 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record