Tinjauan Sosial Ekonomi Keluarga Penambang Pasir di Desa Muzoi Kecamatan Lahewa Timur Kabupaten Nias Utara

Abstract

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang universal dan dinamis. Kemiskinan juga merupakan suatu indikator yang menentukan seseorang sejahtera atau tidak. Sebagian besar masalah kemiskinan di Indonesia terjadi di pedesaan. Kondisi ekonomi yang tidak sebanding dengan tingginya nilai ekonomis akan kebutuhan menjadi masalah tersendiri yang hingga saat ini masih dirasakan oleh masyarakat desa. Secara teoritis dikatakan bahwa masalah kemiskinan yang umum terjadi didesa adalah rendahnya pendidikan serta sempitnya lapangan pekerjaan. Hal ini dirasakan oleh masyarakat desa Muzoi Kecamatan Lahewa timur, Kabupaten Nias Utara dimana pendidikan dan pekerjaan menjadi indikator yang menyebabkan masyarakat desa Muzoi semakin miskin. Namun, kemiskinan yang terjadi didesa Muzoi bukan hanya disebabkan oleh kedua faktor diatas. Menariknya, dimana ketidaktersediaan lahan serta kurangnya hasil produksi menjadi faktor pendukung kemiskinan di desa Muzoi semakin meningkat. Akhirnya, pekerjaan apapun dilakukan hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Salah satunya, penambangan pasir. Penambangan pasir merupakan pekerjaan utama yang hingga saat ini menjadi mata pencaharian utama sebahagian masyarakat desa Muzoi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan objek dan fenomenas yang diteliti yaitu tinjauan sosial ekonomi keluarga penambang pasir di Desa Muzoi Kecamatan Lahewa Timur Kabupaten Nias Utara. Subjek penelitian ini sebanyak 7 informan yang terdiri dari 5 informan utama, 1 informan kunci, dan 1 informan tambahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi para keluarga penambang pasir di desa Muzoi Kecamatan Lahewa Timur Kabupaten Nias Utara berjalan dengan baik serta harmonis. Terlihat keluarga penambang pasir mampu berinteraksi dengan baik di dalam maupun di luar lingkungan masyarakat. Pendapatan ataupun penghasilan tidak sesuai dengan pengeluaran. Selain itu, kondisi kesehatan, gizi, dan pendidikan yang rendah menjadi masalah pribadi dalam keluarga penambang pasir.