Konflik Antara Petani Keramba dengan Pt. Aquafarm Nusantara (Studi Kasus: Pada Petani Keramba dengan Pt. Aquafarm Nusantara di Ajibata, Kabupaten Tobasa)
View/ Open
Date
2009Author
Nadeak, Natalina S.
Advisor(s)
Simanihuruk, Muba
Metadata
Show full item recordAbstract
Negara Indonesia adalah Negara agraris yang kaya akan Sumber Daya Alam terutama sumber daya perairan. Salah satunya adalah perairan Danau Toba di Ajibata. Perairan Danau Toba ini sangat berpotensial, sehingga sebagian besar masyarakat menjadikan perairan Danau Toba menjadi salah satu sumber mata pencaharian sehari- hari dengan cara menangkap ikan dan membudidayakan ikan air tawar dengan sistem keramba jaring apung Temyata, potensi perairan Danau Toba tersebut tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat lokal saja, tetapi juga oleh bangsa lain seperti Negara Swiss, sehingga berdirinya perusahaan perikanan PT. Aquafarm Nusantara. Danau Toba sangat potensial untuk pembudidayaan ikan air tawar seperti ikan nila. Keberadaan perusahaan asing di perairan Danau Toba memai kontra dari masyarakat terutama masyarakat petani keramba yang menggantungkan hidupnya dari hasil pembudidayaan ikan dengan sistem keramba jaring apung. Adanya perasaan tersaingi karena PT. Aquafarm "merebut" pangsa pasar petani keramba, isu pencemaran air Danau Toba akibat maraknya keramba jaring apung menimbulkan kecemasan akan terjadinya penggusuran yang mengakibatkan masyarakat merasa dirugikan dengan hadirnya perusahaan asing tersebut di perairan Danau Toba
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian-jai adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus. Penelitian ini berlokasi di daerah Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah semn petani keramba dan seluruh pihak yang terlibat dalam perusahaan perikanan PT. Aquafarm Nusantara di Ajibata pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik wawancara, observasi, dan studi kepustakaan termasuk dokumentasi. Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan catatan dari hasil lapangan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan menunjukkan bahwa konflik antara petani keramba dengan PT. Aquafarm Nusantara berawal sejak banyaknya ikan-ikan illegal dari perusahaan asing tersebut beredar di pasal lokal Akibat dari ikan-ikan illegal yang dijual dengan harga murah di pasar lokal tersebut menyebabkan hasil panen dari petani keramba menumpuk dan tidak laku. Kerena itu masyarakat petani keramba merasa dirugikan dengan keberadaan PT. Aquafarm di perairan Danau Tobe. Marakuya isu pencemaran air Danau Toba juga mengancam usaha petani keramba kecil, karem akibat isu tersebut, pemerintah melakukan penertiban keramba di perairan Danau Toba, sehingga banyak dari antara masyarakat petani keramba yang mengalami penggusuran Pemerintah menetapkan zona-zona tertentu sebagai lokasi yang dapat dijadikan lokasi pembudidayaan ikan di perairan Danau Toba. Kondisi ini semakin mennms ketika PT. Aquafarm Nusantara tidak bersedia menjadi bapak angkat bagi petani keramba kecil
Collections
- Undergraduate Theses [967]