Peran Organisasi Aisyiyah dalam Pemberdayaan Perempuan (Studi Deskriptif pada Organisasi Aisyiyah Cabang Suka Ramai Medan
Abstract
Peran Aisyiyah Cabang Sukaramai Dalam Pemberdayaan Perempuan diawali dari
pemikiran bahwa Aisyiyah merupakan salah satu organisasi Perempuan tertua dan
terbesar di Indonesia, peran nyatanya dalam memberdayakan perempuan sudah bisa
dilihat dan dibuktikan, kerjasama yang begitu luas baik dengan organisasi di dalam
negeri maupun dengan organisasi luar negeri, bahkan namanya sudah terdengar sampai
ke berbagai Negara. Lalu muncul pertanyaan dari peneliti apakah Aisyiyah pada tingkat
paling bawah yaitu cabang dan ranting mampu melakukan perannya yaitu sebagai
organisasi perempuan yang memberdayakan perempuan, lalu seberapa besarkah peran
Aisyiyah cabang Sukaramai dalam memberdayakan perempuan dan bagaimana
pemahaman Anggota dan Pengurus Aisyiyah cabang Sukaramai terhadap Isu-isu gender
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif
dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini berlokasi di
Aisyiyah cabang Sukaramai. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini
adalah 11 orang, 4 orang merupakan pengurus Aisyiyah cabang Sukaramai dan 7 orang
merupakan anggota Aisyiyah cabang Sukaramai, informan adalah orang yang lebih dari
2 tahun telah menjadi anggota Aisyiyah cabang Sukaramai. Interpretasi data dilakukan
dengan menggunakan catatan dari setiap hasil turun lapangan.
Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa Aisyiyah pada tingkat cabang
mampu melakukan pemberdayaan dalam hal meningkatkan kualitas hidup perempuan,
yang tampak dari peningkatan ilmu dan wawasan perempuan mengenai masalah sosial,
pendidikan keluarga, kepemimpinan dan Aisyiyah memotivasi perempuan untuk menjadi
mandiri dengan memberi akses berupa peminjaman uang maksimal 1 juta rupiah dari
koperasi simpan pinjam untuk menambah modal usaha agar anggota mempunyai
penghasilan sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain secara ekonomi. Aisyiyah
juga melakukan penyadaran kepada Anggota bahwa ketidakadilan gender membawa
dampak yang buruk bagi laki-laki dan perempuan sehingga Anggota dan pengurus
Aisyiyah saat ini sudah menyadari hal tersebut dan akan berusaha menghapuskan
ketidakadilan gender di dalam keluarganya dan lingkungannya. Namun beban ganda
masih dianggap menjadi kodrat perempuan yang bisa diterima dan memang harus
dijalankan, beban ganda yang dianggap sebagai kodrat merupakan salah satu faktor yang
menghambat keaktifan anggota dan pengurus dalam menjalankan seluruh kegiatan
Aisyiyah sehingga sulit untuk mengembangkan Aisyiyah menjadi sebesar organisasi.
Collections
- Undergraduate Theses [967]