Pola Pendidikan pada Anak Autis (Study Deskriptif : Anak Autis di Sekolah Luar Biasa Al-Azhar Medan
View/ Open
Date
2011Author
Bangun, Eviera Michalta Br
Advisor(s)
Sitorus, Henry
Metadata
Show full item recordAbstract
Anak autis berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Mereka memiliki
tindakan dan kebiasaan yang sangat berbeda dengan yang dimiliki anak-anak
biasanya seperti tidak mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik, asyik
dengan diri sendiri tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya, tidak mampu
bertatap mata, tidak bisa fokus pada hal-hal tertentu, suka menangis dan tertawa tibatiba,
dll.
Ada beberapa hal yang dilakukan dalam melatih anak autis sehingga anak
mampu bersosialisasi dengan baik diantaranya, pertama melakukan terapi okupasi
pada anak yang membantu anak dalam melatih konsentrasi, motorik halus anak,
kemandirian dan mampu beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari. Kedua terapi
wicara membantu anak melancarkan otot-otot mulut sehingga membantu anak
berbicara lebih baik dan akhirnya berkomunikasi. Dan yang ketiga terapi interaksi
sosial yang membantu anak menghilangkan perilaku yang tidak dapat diterima oleh
umum misalnya anak suka menjerit tiba-tiba, marah tiba-tiba, tertawa tiba-tiba dan
menangis tiba-tiba sehingga anak mampu bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat
yang normal.
SLB Al-Azhar merupakan lokasi penelitian tentang anak autis ini. Dalam hal
ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 6
(enam) orang informan yaitu, 4 orang tua dari anak autis dan 2 guru yang mengajar di
kelas autis.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa kebiasaan tidak normal pada
anak autis termasuk tidak dapat bersosialisasi dengan baik merupakan satu bagian
yang tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut didukung karena keinginannya untuk
menyendiri dan melakukan tindakan tertentu. Akibatnya anak menjadi tidak mampu
bersosialisasi dengan sekitarnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan
latihan pada anak autis. Keluarga haruslah mengambil peran yang utama dalam
melatih anak karena keluarga merupakan agen pertama dalam menciptakan sosialisasi
pada anak, selain itu peran guru juga sangat diperlukan dalam memberikan latihan
kepada anak.
Collections
- Undergraduate Theses [967]