Show simple item record

dc.contributor.advisorSimanjuntak, Junjungan Saut Bonar Pangihutan
dc.contributor.authorAndriadi, Andriadi
dc.date.accessioned2022-11-17T03:33:51Z
dc.date.available2022-11-17T03:33:51Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61229
dc.description.abstractGeliat kehidupan malam adalah salah satu tanda atau cirri yang tersaji pada ruang perkotaan. Keberadaan sarana dan prasaran kehidupan malam adalah sebuah unsur yang sudah menjadi aspek primer pada masyarakat perkotaan. Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, Medan tentunya tidak terlepas dari berbagai fenomena hingar bingar dunia malam. Berbagai lokasi hiburan malam sangat tidak jarang ditemukan dikota yang telah beralih menjadi metropolis. Kafe remang-remang misalnya, merupakan salah satu produk dari fasilitas dunia malam. Secara subtansi umum kafe ini hanyalah sebuah kedai atau warung biasa yang berlaku sama pada semua jenis kedai atau warung yang notabene hanya menjual makanan dan minuman. Namun, subtansi umum tersebut sepertinya telah mengalami pergeseran seiring diperlukannya kreasi yang luar biasa didalam menyambut hadirnya nilai modernis yang hinggap didaerah perkotaan. Menjajakan makanan dan minuman adalah simbol atau formalitas belaka yang diduga untuk mengelabui masyarakat yang taat azas atas aktifitas dan segala transaksi yang terjadi didalamnya. Penelitian ini dilangsungkan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap keberadaan kafe remang-remang yang selama ini sangat marak dan telah menjamur didaerah yang menjadi lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Madya Medan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif dengan teknik pendekatan kuantitaf. Proses pengumpulan data pada penelitian ini memiliki beberapa sarana ataupun media seperti observasi, distribusi kuesioner, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Data dan informasi yang telah diperoleh dari lapangan baik bersifat langsung maupun tidak langsung kemudian dilakukan pengelolahan dan penginterpretasian melalui teknik analisis data. Hasil penelitian yang telah terlaksana dan telah mendapat berbagai filterisasi dan analisa dapat diketahui bahwa persepsi masyarakat akan keberadaan kafe remang-remang adalah sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari kesediaan masyarakat akan keberadaan kafe remang-remang menunjukkan frenkuensi 81% yang mneyatakan ketidaksetujuan mereka atas keberadaan kafe remang-remang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePersepsi Masyarakat terhadap Keberadaan Kafe Remang-Remang (Studi Deskriptif di Kel Sunggal, Kec Medan Sunggal, Medan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM050901019
dc.identifier.nidnNIDN0014066004
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages86 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record