Sisa-Sisa Budaya Feodalisme pada Masyarakat Perkebunan (Studi Deskriptif pada Masyarakat Perkebunan di PTPN II Tandem Hilir I Kec Hamparan Perak Kab Deli Serdang)
View/ Open
Date
2011Author
Syahfitri, Rini
Advisor(s)
Simanihuruk, Muba
Metadata
Show full item recordAbstract
Globalisasi merupakan suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan
antarnegara saling berinteraksi, bergantung, berhubungan, dan mempengaruhi satu
sama lain yang melintasi batas negara.
Akibat dari globalisasi adalah munculnya modernisasi baik dalam bidang
teknologi, sosial maupun budaya. Modernisasi membuat masyarakat kepada era yang
lebih maju. Ini dikarenakan modernisasi membentuk pola pikir masyarakat agar lebih
modern. Modernisasi membawa dampak bagi para penganutnya baik itu dampak
positif maupun dampak yang negatif. Modernisasi dapat membuat masyarakat
menjadi semakin konsumtif tanpa mengetahui manfaat yang akan diperoleh dari
adanya penggunaan sesuatu yang diarahkan oleh konsep modernisasi. Sama halnya
dengan masyarakat perkebunan yang sedang berkembang. Mereka akan dengan
terbuka menerima kemajuan-kemajuan, baik di bidang teknologi, sosial dan budaya
yang masuk. Kemajuan-kemajuan tersebut dapat dilihat secara langsung dengan
mulai banyaknya masyarakat perkebunan yang telah menggunakan alat-alat
berteknologi canggih, seperti handphone dengan fitur lengkap. Kehidupan para buruh
perkebunan ini pun memiliki keterikatan dan ketergantungan kepada pihak penguasa
perkebunan sehingga hal ini menghambat gerak sosial para buruh perkebunan untuk
melakukan perbaikan-perbaikan pada generasi mereka selanjutnya. Dari sinilah
masyarakat perkebunan mulai menerima pengaruh globalisasi guna menuju kepada
masyarakat yang modern.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi deskriptif. Di dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan teknik wawancara mendalam dimana peneliti tidak hanya sekedar
dapat mengamati secara langsung kondisi informan di PT. Perkebunan Nusantara I
(Persero) Desa Tandem Hilir I Kec. Hamparan Perak Kab. Deli Serdang, tetapi juga
dapat melakukan wawancara mendalam dengan mereka. Data yang diperoleh melalui
teknik wawancara mendalam dengan menggunakan panduan wawancara (interview
guide). Hal ini dimaksudkan untuk dapat memperoleh data yang sesuai dengan
masalah yang diteliti dan tujuan dari penelitian ini, kemudian data tersebut dapat
diinterpretasikan.
Dari penelitian yang telah dilakukan sampai pada tahap interpretasi data,
ditemukan bahwa feodalisme di dalam penelitian yang dimaksud adalah suatu paham
yang menjunjung tinggi adanya atasan dan bawahan. Sehingga ada pihak yang
ditindas dan pihak yang menindas. Sisa-sisa budaya feodalisme secara sadar atau
tidak ternyata telah dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat
perkebunan. Ini dapat dilihat dari hasil penelitian di lapangan ternyata ada pula yang
sejak kecil telah bertempat tinggal dikarenakan orangtua mereka sendiri memang
merupakan masyarakat asli di perkebunan. Adapun bentuk lain dari sisa-sisa budaya
feodalisme yang masih dilestarikan adalah atasan yang biasanya memegang
wewenang dan peranan yang sangat penting diperkebunan masih melakukan hal-hal
seperti dalam pengambilan keputusan hanya segelintir orang yang dilibatkan dan
orang-orang tersebut adalah dari kalangan petinggi di perkebunan juga.
Collections
- Undergraduate Theses [967]