Relokasi Pasar Tradisional Meranti dan Pembangunan Jalan Baru ( Studi Kasus di Pasar Tradisional Meranti Kelurahan Sei Putih Timur II Kecamatan Medan Petisah)
View/ Open
Date
2011Author
Sari, Poppy Juwita
Advisor(s)
Sudarwati, Lina
Metadata
Show full item recordAbstract
Pasar Tradisional merupakan pasar yang memiliki banyak keunggulan yang tidak dapat
terpisahkan dari kegiatan masyarakat. Dalam Kegiatan Pasar Tradisional Keberadaan pedagang
kaki lima sebagai pelaku kegiatan ekonomi marginal (marginal economic activities), biasanya
memberikan kesan yang kurang baik terhadap kondisi fisik kota. Keberadaan Pedagang Kaki
Lima (PKL) pada saat ini memiliki permasalahan yang sangat dilematis. Hal ini disebabkan
karena pada satu sisi PKL mampu mengatasi masalah pengangguran secara keseluruhan, namun
disisi lain PKL mengakibatkan terganggunya aspek ketertiban umum yang menjadi salah satu
syarat ideal suatu kota, Membangun dan menggusur menjadi dua hal yang tak terpisahkan dalam
perkembangan kota dewasa ini. Adapun penggusuran yang dilakukan dengan tujuan
meningkatkan nilai estetika kota. Dan untuk kota Medan pengggusuran Pasar Tradisional
didasarkan pada peraturan daerah (Perda) Kota Medan nomor 31 tahun 1993 mengenai larangan
berjualan diatas badan jalan, trotoar, dsb. Namun pada realitanya Di kota Medan penerapan
peraturan daerah No.31.Tahun 1993 belum dapat dilaksanakan dengan sepenuhnya. Adapun
upaya penggusuran tersebut banyak menuai kegagalan karena mendapatkan penolakan yang
cukup keras dari para pedagang yang disebabkan oleh beberapa faktor. Banyak pedagang yang
telah direlokasikan kembali ke lokasi semula
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan
kualitatif Pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk mendeskripsikan masalah yang terjadi pada
proses relokasi pasar tradisional yang terjadi di Pasar Tradisional Meranti. Dalam pengambilan
data peneliti menggunakan teknik berupa observasi dimana peneliti mengamati secara langsung
kegiatan di Pasar Tradisional Meranti. Data yang diperoleh melalui teknik wawancara mendalam
dengan menggunakan panduan wawancara (interview guide). Cara ini digunakan guna
mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian dianalisis untuk
diinterpretasikan. Informan dalam penelitian ini adalah para pedagang yang berdagang di Pasar
Tradisional Meranti. Baik para pedagang yang berada di lokasi Pasar Tradisional Meranti lama
dan Pasar Tradisional Meranti Baru. Dalam penelitian ini masyarakat yang berada di sekitar
lokasi Pembangunan Jalan Baru dan Pasar Tradisonal Meranti, serta Pengelola PD.Pasar Meranti
Baru juga menjadi informan.
Melalui data yang telah diperoleh diketahui bahwa Relokasi Pasar Meranti dilaksanakan
dikarenakan adanya pembangunan jalan baru yang berada di Gang,Warga dengan tujuan sebagai
alternatif kemacetan kota Medan. Dan relokasi tersebut berdasarkan (Perda) Kota Medan nomor
31 tahun 1993. adapun proses Relokasi dan Pembangunan Jalan Baru tersebut menuai banyak
protes dari para pedagang. Para pedagang direlokasikan ke lokasi Pasar Meranti yang baru namun
sebagian dari mereka kembali ke lokasi semula. Hal ini dikarenakan proses pembangunan jalan
yang tersendat, letak pasar baru tidak strategis dan ukuran kios yang tidak proporsional. Melalui
hasil analisis saya pembangunan jalan melalui penggusuran ini tidak sejalan dengan prisip
pembangunan yang partisipatif dan berkelanjutan. Karena dalam hal Relokasi Pasar Tradisional
Meranti ini pedagang banyak yang mendapatkan penurunan pendapatan baik yang berada di
lokasi lama maupun baru.lebih khusus untuk pedagang di lokasi baru mengalami penurunan yang
sangat drastic dikarenakan masih beroperasinya Pasar yang lama dan membuat Pasar Meranti
Baru menjadi sepi oleh pengunjung.
Collections
- Undergraduate Theses [967]