Show simple item record

dc.contributor.authorRahmah, Syafrini
dc.date.accessioned2022-11-17T04:37:54Z
dc.date.available2022-11-17T04:37:54Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61347
dc.description.abstractRumah Makan Minang atau “Lapau” berawal dari ditinggalkannya sektor pertanian dan kemudian beralih ke sektor perdagangan. “Lapau” dahulu merupakan usaha keluarga yang menjadi pekerjaan sampingan suami istri, namun dengan perkembangan zaman maka ada pula yang merekrut pekerja. Tradisi yang biasanya dimiliki masyarakat Minang yaitu “saling mengangkat” dalam arti mereka yang mapan membantu keluarga dari kampung untuk dipekerjakan. Soal rasa masakan yang tetap mempertahankan kekhasannya, faktor itulah yang membuat rumah makan Minang tetap terus berkembang di tengah beragam jajanan impor dan lokal serta restoran-restoran modern yang berjajar di mal-mal. Jenis penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi deskriptif. Pendekatan kualitatif diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang didapat dari apa yang telah diamati. Sedangkan Studi deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menggambarkan atau melukiskan sejumlah variable yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa mempersoalkan hubungan antar variabel. Lokasi penelitian berada di Kelurahan Kota Matsum IV Kecamatan Medan Area dengan unit analisis adalah para pemilik dan para pekerja rumah makan Minang. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pemilik dan pekerja rumah makan Minang, dapat diketahui bahwa karakteristik sistem kekeluargaan pada rumah makan Minang yaitu bersifat demokratis dimana para pekerjanya diajak berdiskusi dan diperbolehkan menyampaikan keluhan atau kritik, umumnya dikelola sebagai suatu usaha keluarga dimana para pekerjanya terdiri dari anak, adik ipar, kemenakan dan lainnya. Adanya rasa kekeluargaan, keadilan yang semuanya dilandaskan pada kemampuan kerja. Yang menarik dari manajemen rumah makan Minang adalah para pekerja diberi upah dengan sistem gaji yang tidak berdasarkan pada jam kerja, tapi berdasar apa yang telah mereka hasilkan. Hal menarik lainnya yaitu pemilik rumah makan selalu memperlakukan pekerjanya sebagai kawan kerja atau mitra kerja dan bukannya sebagai pegawai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleSistem Kekeluargaan pada Pengelolaan Rumah Makan Tipe Sederhana (Studi Deskriptif Rumah Makan Minang di Daerah Kota Matsum IV Kec Medan Area)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM040901013
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages113 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record