Show simple item record

dc.contributor.advisorManurung, Ria
dc.contributor.authorSiburian, Hotrina
dc.date.accessioned2022-11-17T06:05:46Z
dc.date.available2022-11-17T06:05:46Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61420
dc.description.abstractPenulisan skripsi yang berjudul “Makna Sinamot Dalam Penghargaan Keluarga Isteri Pada Sistem Perkawinan Suku Batak Toba (Studi Kasus Pada Masyarakat Batak Toba Kristen Gereja HKBP dengan Gereja Kharismatik Di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi) berawal dari ketertarikan penulis terhadap Sinamot sebagai bagian dari adat suatu perkawinan Batak Toba yang tidak bisa dihilangkan, tidak terkecuali di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi khususnya mengenai Makna Sinamot dalam perkawinan Batak Toba terutama di pihak keluarga isteri. Kemudian makna Sinamot bagi Masyarakat Batak Toba yang bergereja di HKBP dan gereja Kharismatik lalu melihat apakah ada pergeseran tentang makna Sinamot dalam masyarakat suku Batak Toba. Kemudian melihat dari masyarakat Batak Toba gereja di Kharismatik yang tidak mengamini Adat dalam kehidupan mereka sehingga tidak menggunakan adat dalam perkawinan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit analisa dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi. Adapun yang menjadi unit analisa dalam penelitian ini adalah masyarakat Batak Toba yang gereja di HKBP dengan masyarakat Batak Toba yang gereja di Kharismatik di Kecamatan Sidikalang. Interpretasi data dilakukan dengan menganalisis data-data yang didapat dari hasil observasi, wawancara, dan diinterpretasikan berdasarkan dukungan kajian pustaka sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna sinamot dalam perkawinan Batak Toba sebagai simbol harga diri bagi keluarga perempuan, hal tersebut bisa dikatakan menjadi status sosial bagi keluarga perempuan. Untuk mendapatkan harga diri yang baik dihadapan masyarakat maka pihak kelurga perempuan akan meminta Sinamot yang tinggi pada pihak laki-laki namun tetap diberikan sesuai kemampuan pihak keluarga laki-laki. Dimana masyarakat Batak Toba Gereja HKBP berpedoman pada Dalihan Na Tolu, yang menghormati pihak perempuan atau hula-hula. Bagi masyarakat Batak Toba yang bergereja Kharismatik tidak menggunakan Adat dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga mereka hanya berpedoman pada Alkitab dan ajaran Agama saja.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPerkawinanen_US
dc.subjectSinamoten_US
dc.subjectSuku Batak Tobaen_US
dc.subjectGereja HKBPen_US
dc.subjectGereja Kharismatiken_US
dc.titleMakna Sinamot dalam Penghargaan Keluarga Isteri pada Sistem Perkawinan Suku Batak Toba (Studi Kasus pada Masyarakat Batak Toba Kristen Gereja HKBP dengan Gereja Kharismatik di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM100901067
dc.identifier.nidnNIDN0003126204
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages79 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record