Show simple item record

dc.contributor.advisorDaulay, Harmona
dc.contributor.authorSari, Rizky Indah
dc.date.accessioned2022-11-17T06:40:35Z
dc.date.available2022-11-17T06:40:35Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61466
dc.description.abstractLatar belakang dari penulisan skripsi yang berjudul : Fenomena Pria Metroseksual di Kota Medan ini berangkat dari pemikiran bahwa fenomena pria metroseksual merupakan suatu perilaku yang unik di daerah perkotaan. Memperhatikan penampilan, melakukan perawatan tubuh, hingga hobi nongkrong di cafe dan dugem merupakan perilaku para pria metroseksual yang tidak dilakukan pria lain pada umumnya. Medan termasuk salah satu kota yang merasakan fenomena pria metroseksual. Fenomena pria metroseksual yang ada di kota Medan pada saat ini belum begitu nampak jelas, ini disebabkan karena para pria metroseksual di kota Medan belum mau di katakan sebagai pria metrseksual. Belum adanya komunitas khusus pria metroseksual di kota Medan merupakan salah satu penyebab mengapa para pria metroseksual yang ada di kota Medan belum mau di sebut sebagai pria metroseksual, hal ini juga yang menyebabkan fenomena pria metroseksual di Kota Medan tidak begitu tampak, akan tetapi, eksistensi para pria metroseksual di kota Medan memang sudah dapat dirasakan. Hal ini dapat dilihat dengan bermunculannya tempat-tempat perawatan tubuh khusus pria, butik-butik baju pria, dan berbagai tempat yang menjadi tujuan kaum pria metroseksual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini berlokasi di kota Medan, Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia yang perkembangan dan kemajuannya menunjang munculnya berbagai fenomena di perkotaan dan salah satu fenomena yang menarik adalah fenomena pria metroseksual. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah para pria eksekutif muda yang berkunjung ke tempat perawatan tubuh dan café-café di mall maupun plaza yang ada di kota Medan. Informan dalam penelitian ini adalah para pria eksekutif muda yang berusia 20-40 tahun dan lebih memperhatikan penampilannya, pria yang mapan dari segi ekonomi yaitu pria yang memiliki penghasilan lebih dari Rp. 4.000.000 ( empat juta rupiah) setiap bulannya. Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan catatan dari setiap hasil turun lapangan. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan informasi bahwa para pria metroseksual yang ada di kota Medan memang belum memiliki satu komunitas khusus bagi para pria metroseksual, hal ini kemudian yang menyebabkan para pria metroseksual di kota Medan tidak mau dikatakan sebagai pria metroseksual. Beberapa faktor yang menyebabkan pria menjadi pria metroseksual dikarenakan memang datang dari diri sendiri, karena pergaulan atau lingkungan sekitar, karena adanya sosialisasi dari keluarga yang mengharuskan untuk tampil bersih, rapi dan wangi, dan karena tuntutan dari pekerjaan. Pria metroseksual melakukan perawatan tubuh ada dua cara yaitu pertama dengan cara melakukan perawatan tubuh di salon atau pergi ke gym, sedangkan yang kedua dengan cara melakukan perawatan tubuh di rumah. Selain melakukan perawatan tubuh para pria metroseksual juga suka nongkrong di café atau sering dugem selain itu para pria metroseksula juga suka hunting barang-barang yang bermerek terkenal. Pria metoseksual termasuk pria yang konsumtif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleFenomena Pria Metroseksual di Kota Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM040901038
dc.identifier.nidnNIDN0011076901
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages115 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record