dc.description.abstract | Desa Gongsol sebagian besar masyarakat di desa ini bermata pencaharian
sebagai petani dengan memiliki lahan sendiri atau yang bekerja dengan si pemilik
lahan atau yang disebut buruh tani. Buruh tani yang hadir sebagai pekerja di
lahan para tuan tanah ini menimbulkan adanya hubungan yang erat dan saling
membutuhkan antara buruh tani dengan pemilik lahan. Para buruh tani tidak
hanya berasal dari masyarakat setempat akan tetapi para buruh tani berasal dari
daerah lain seperti Nias dan Deli Serdang dengan latar belakang suku yang
berbeda dengan pemilik lahan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di Desa Gongsol,
pemilik lahan yang mayoritas Etnis Karo lebih banyak mempekerjakan Etnis Nias
sebagai buruh tani dalam melakukan pengelolaan pertanian mereka. Dengan latar
belakang yang berbeda ini para buruh tani Nias sangat membutuhkan strategi
tertentu untuk mempertahankan keberadaan dalam pekerjaan mereka demi
kelangsungan hidup mereka di tanah orang lain.
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori tentang strategi
bertahan hidup buruh tani yang akan dibagi kedalam tiga hal yakni strategi aktif,
pasif dan jaringan. Serta menganalisis faktor yang mendasari dipilihnya Etnis
Nias untuk bekerja sebagai buruh tani dilahan Etnis Karo dengan menggunakan
analisis modal sosial yakni konsep kepercayaan dan juga menggunakan teori
pertukaran sosial. Dalam penelitian ini pertukaran sosial tersebut saling
memberikan dampak posfitif bagi kedua pihak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara serta studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit analisis
dan informan dalam penelitian ini adalah para buruh tani Etnis Nias dan para
pemilik lahan yakni Etnis Karo. Interpretasi data dilakukan dengan pengolahan
dari catatan maupun hasil wawancara setiap kali turun ke lapangan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga strategi yang
diterapkan oleh para buruh tani Etnis Nias yakni strategi aktif dengan bekerja
sampingan dan di bantu dengan keluarga yang ikut bekerja juga, strategi pasif
dengan cara melakukan penghematan dalam semua bidang baik makanan, pakaian
hingga barang yang lain. Strategi jaringan dengan membangun jaringan dengan
para pemilik lahan yang mempekerjakan dan juga dengan masyarakat sekitar.
Selain itu juga hasil penelitian menunjukkan ada beberapa faktor yang mendasar
dipilihnya Etnis Nias dalam bekerja salah satunya adalah Katepatan waktu ketika
bekerja. | en_US |