Show simple item record

dc.contributor.advisorBadaruddin
dc.contributor.authorSabatini, Suwinda
dc.date.accessioned2022-11-17T06:44:21Z
dc.date.available2022-11-17T06:44:21Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61476
dc.description.abstractDesa Gongsol sebagian besar masyarakat di desa ini bermata pencaharian sebagai petani dengan memiliki lahan sendiri atau yang bekerja dengan si pemilik lahan atau yang disebut buruh tani. Buruh tani yang hadir sebagai pekerja di lahan para tuan tanah ini menimbulkan adanya hubungan yang erat dan saling membutuhkan antara buruh tani dengan pemilik lahan. Para buruh tani tidak hanya berasal dari masyarakat setempat akan tetapi para buruh tani berasal dari daerah lain seperti Nias dan Deli Serdang dengan latar belakang suku yang berbeda dengan pemilik lahan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di Desa Gongsol, pemilik lahan yang mayoritas Etnis Karo lebih banyak mempekerjakan Etnis Nias sebagai buruh tani dalam melakukan pengelolaan pertanian mereka. Dengan latar belakang yang berbeda ini para buruh tani Nias sangat membutuhkan strategi tertentu untuk mempertahankan keberadaan dalam pekerjaan mereka demi kelangsungan hidup mereka di tanah orang lain. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori tentang strategi bertahan hidup buruh tani yang akan dibagi kedalam tiga hal yakni strategi aktif, pasif dan jaringan. Serta menganalisis faktor yang mendasari dipilihnya Etnis Nias untuk bekerja sebagai buruh tani dilahan Etnis Karo dengan menggunakan analisis modal sosial yakni konsep kepercayaan dan juga menggunakan teori pertukaran sosial. Dalam penelitian ini pertukaran sosial tersebut saling memberikan dampak posfitif bagi kedua pihak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara serta studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit analisis dan informan dalam penelitian ini adalah para buruh tani Etnis Nias dan para pemilik lahan yakni Etnis Karo. Interpretasi data dilakukan dengan pengolahan dari catatan maupun hasil wawancara setiap kali turun ke lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga strategi yang diterapkan oleh para buruh tani Etnis Nias yakni strategi aktif dengan bekerja sampingan dan di bantu dengan keluarga yang ikut bekerja juga, strategi pasif dengan cara melakukan penghematan dalam semua bidang baik makanan, pakaian hingga barang yang lain. Strategi jaringan dengan membangun jaringan dengan para pemilik lahan yang mempekerjakan dan juga dengan masyarakat sekitar. Selain itu juga hasil penelitian menunjukkan ada beberapa faktor yang mendasar dipilihnya Etnis Nias dalam bekerja salah satunya adalah Katepatan waktu ketika bekerja.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectStrategien_US
dc.subjectBertahanen_US
dc.subjectAktifen_US
dc.subjectPasifen_US
dc.subjectJaringanen_US
dc.subjectBuruh Tanien_US
dc.titleStrategi Bertahan Buruh Tani Etnis Nias dalam Pengelolaan Pertanian yang Dimiliki Etnis Karo (Studi Deskriptif Desa Gongsol Berastagi, Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM110901017
dc.identifier.nidnNIDN0025056802
dc.identifier.nikKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages86 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record