Peran Perempuan Pengrajin Bambu dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga dengan Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Alam Lokal (Studi Deskriptif di Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat)
View/ Open
Date
2013Author
Manalu, Nari Rolinon B
Advisor(s)
Elida, Linda
Metadata
Show full item recordAbstract
Penulisan skripsi yang berjudul ’Peran Perempuan Pengrajin Dalam
Meningkatkan Ekonomi Keluarga Dengan Memanfaatkan Potensi Sumber Daya
Alam Lokal, yang berada di Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok,
Kabupaten Langkat. Dalam hal ini penulis ingin melihat faktor–faktor yang
menjadi alasan keikutsertaan perempuan dalam melakukan kegiatan pengrajin
baik dari aspek ekonomi dan non ekonomi. Para perempuan di desa tersebut
beraktifitas mulai pagi hari hingga sore hari bahkan sampai malam hari, namun
bukan berarti mereka mengabaikan tugas mereka sebagai Ibu Rumah Tangga
(peran domestik). Disektor publik mereka melakukan pekerjaan sebagai pekerja
industri rumah tangga yaitu sebagai pengrajin bambu. Walaupun mereka bekerja
sepanjang hari, namun itu bukanlah unsur keterpaksaan dari suami, tetapi dengan
kesadaran mereka ingin membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga
sehari – hari.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
deskriptif dengan penelitian kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit
analisa dan informan dalam penelitian ini adalah para Ibu Rumah Tangga yang
merupakan warga desa Timbang Lawan. Interpretasi data dilakukan dengan
menggunakan data-data yang didapat dari hasil observasi, wawancara, dan
diinterpretasikan berdasarkan dukungan kajian pustaka sehingga dapat diambil
suatu kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri rumah tangga yang
dilakukan di Desa Timbang Lawan menjadikan perubahan peningkatan di sektor
ekonomi dan hubungan soaial sesama pengrajin, hal ini dapat dilihat dari
kekompakan mereka saat melakukan kerajinan di halaman rumah masing –
masing. Kerajinan ini merupakan pekerjaan yang sudah menjadi turun temurun
dari orang tua mereka guna untuk penambahan pendapatan suami. Harga bahan
baku bambu tidak terlalu mahal, dan pengelolannya tidak begitu terlalu sulit
dikerjakan, dan hanya menggunakan alat yang sederhana yaitu pisau,pisau
tokokan, meja tokokan dan gergaji. Hal itulah yang mendorong mereka untuk
bekerja sebagai pengrajin bambu. Walaupun mereka mempunyai kendala yaitu
penyempitan lahan bambu, karena adanya alih fungsi lahan dari tanaman bambu
menjadi lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Timbang Lawan.
Collections
- Undergraduate Theses [964]