Show simple item record

dc.contributor.advisorSismudjito
dc.contributor.authorIdris, Muhammad
dc.date.accessioned2022-11-18T04:43:25Z
dc.date.available2022-11-18T04:43:25Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61584
dc.description.abstractPenulisan skripsi yang berjudul “ Strategi Toke Dalam Membentuk Jaringan Sosial Ekonomi Untuk Mendapatkan Gula Aren (Studi Deskriptif Di Desa Hutabaringin Kec.Puncak Sorik Marapi Mandailing Natal)”. Desa Hutabaringin Kecamatan Puncak Sorik Marapi. Dimana sebagaian besar masyarakat hidup sebagai petani aren yang disebut dengan “maragat”. Toke merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai kepentingan untuk memperoleh keuntungan dari perilaku ekonomi yang dilakukannya, untuk hal ini para toke tersebut harus mampu membuat tindakan-tindakan rasional baginya untuk mendapat nilai tertentu dari tindakannya tersebut, disamping ia juga mempunyai pesaing-pesaing dengan para toke lainnya untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan, yang dalam hal ini adalah gula aren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan observasi, wawancara mendalam, studi kepustakaan dan Dokumentasi. Adapun yang menjadi unit analisis dan informan adalah warga desa Hutabaringin dan pihakpihak yang terkait dengan pembangunan desa Hutabaringin. Interperetasi data dengan mengunakan catatan-catatan dari setiap kali turun kelapangan. Desa Hutabaringin merupakan masyarakat pedesaan. Masyarakatnya hampir sebagian besar bertani gula aren. Gula aren merupakan sumber kehidupan masyarakat desa. Dari kegiatan pertanian gula aren tersebut membuat sebagian kecil orang menjadi wadah penjualan gula aren atau yang sering di sebut toke. Toke menjadi pembeli gula aren di desa Hutabaringin. Dalam melaksanakan pembelian gula aren toke sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa. Toke menjadi tempat peminjaman uang jika membutuhkan secara tiba-tiba, dan sistem peminjaman tersebut membuat sebuah keterikatan antara petani dengan para petani. Dari peminjaman uang tersebut membuat para petani tergantung dengan toke. Ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan toke mengikat masyarakat desa agar tetap tergantung pada toke. Sistem tersebut membuat harga gula bisa diatur oleh toke. Harga gula di desa Hutabaringin sangat jauh lebih murah jika dibandingkan dengan di pasar pekan yang ada di Mandailing Natal. Jadi seolah-olah toke mempunyai kewenangan untuk menentukan harga. Di samping keterikatan seperti yang di atas keterikatan masyarakat kepada toke disebabkan karena ada hubungan persaudaraan. Jadi terpaksa harus menjual ke toke karena lantaran saudaranya. Dalam teori sosiologi ekonomi disebut dengan patron-klien. Namun dari sistem tersebut membuat masyarakat tetap terbelenggu dalam ikatan dari pada toke gula aren tersebut. Toke gula aren juga sering mengalami kerugian karena uang yang di bayarkan ke petani sering tidak di kembalikan ke toke. Dan gulanya sering tidak di jual ke toke namun ke tempat lain.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleStrategi Toke dalam Membentuk Jaringan Sosial Ekonomi untuk Mendapatkan Gula Aren (Studi Deskriptif di Desa Hutabaringin Kec Puncak Sorik Marapi Mandailing Natal)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM040901017
dc.identifier.nidnNIDN0004045606
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages83 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record