Show simple item record

dc.contributor.advisorManurung, Ria
dc.contributor.authorHutagalung, Debora H F
dc.date.accessioned2022-11-18T04:55:22Z
dc.date.available2022-11-18T04:55:22Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61596
dc.description.abstractPada saat ini konsep belanja ke pasar modern itu sendiri telah berkembangan sebagai cerminan gaya hidup dan rekreasi di kalangan masyarakat, khususnya bagi remaja. Belanja adalah suatu gaya hidup tersendiri, dimana bahkan telah menjadi suatu kegemaran bagi sejumlah orang. Gaya hidup juga dipengaruhi oleh nilai-nilai tertentu dari agama, budaya dan kehidupan sosial, demi menunjukkan identitas diri melalui perasaan. Gaya hidup yang berkembang lebih beragam, tidak hanya dimiliki oleh suatu masyarakat saja. Hal tersebut karena gaya hidup dapat ditularkan dari suatu masyarakat ke masyarakat lainnya melalui media komunikasi. Remaja sering mengidentikkan pasar sebagai cara hidup, suatu gaya umum dari kegiatan ekonomi yang mencapai dari segala aspek. Dengan kata lain ada anggapan bahwa orang yang berbelanja di pasar modern dikatakan lebih modern daripada orang yang berbelanja di pasar tradisional, khususnya bagi remaja. Dalam pergaulannya, remaja biasanya mempunyai trend tersendiri yang dapat dilihat dalam perwujudan sikap mereka dalam berpacaran. Remaja tidak merasa risih atau segan bergandengan tangan dengan pacarnya masing-masing di pasar modern tersebut. Perwujudan sikap yang mencolok ini biasanya terjadi di masyarakat perkotaan, yang disebabkan karena kehidupan kota yang semakin kompleks dan penuh dengan dinamika. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode deskriptif, yaitu metode yang berusaha untuk mengambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, observasi, studi kepustakaan dan analisis data. melalui metode deskriptif dengan panduan teori pasar modern, teori gaya hidup, teori perubahan sosial, teori modernisasi dan teori stratifikasi sosial. Penelitian ini dilakukan terhadap 200 orang responden, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pasar modern mampu mempengaruhi gaya hidup remaja di kota Medan serta mengetahui hubungan pasar modern dengan gaya hidup remaja di kota Medan serta mengetahui hubungan pasar modern dengan gaya hidup remaja di kota Medan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pasar modern mampu menarik minat pengunjung khususnya remaja untuk mengunjungi pasar modern. Ini dipengaruhi oleh karena pasar modern biasanyamemiliki fasilitas pendukung, sehingga muncul keinginan belanja di pasar modern karena adanya gengsi atau bangga. Pada mulanya belanja hanya merupakan konsep untuk menunjukkan suatu sikap untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan sehari-harinya dengan jalan menukarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang tersebut. Pada saat ini konsep belanja itu sendiri telah berkembang sebagai cerminan gaya hidup dan rekreasi di kalangan remaja. Dalam pergaulannya, remaja biasanya mempunyai trend tersendiri yang dapat dilihat dalam perwujudan sikap mereka. Perwujudan sikap yang mencolok ini biasanya terjadi di masyarakat perkotaan yang disebabkan karena kehidupan kota yang semakin kompleks dan penuh dengan dinamika.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePasar Modern dan Gaya Hidup Remaja di Kota Medan (Studi Deskriptif di Sun Plaza Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060901001
dc.identifier.nidnNIDN0003126204
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages78 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record