dc.description.abstract | Anak-anak bekerja di usia dini telah menjadi fenomena sejak lama di masyarakat,
khususnya di Kota Medan. Orang tua yang memiliki peran sebagai pelindung bagi anak-anak
mereka semakin lama semakin tidak menjalankan perannya sebagaimana mestinya. Anak-anak
ditandai dengan pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat labil. Anak-anak sangat
mudah tertarik pada hal-hal yang dilakukan oleh orang dewasa tanpa mempertimbangkan resiko
di balik hal-hal tersebut. Anak-anak biasanya hanya memikirkan kesenangan-kesenangan yang
akan didapatkannya dengan melakukan hal-hal tersebut. Hal tersebut membuat pekerja-pekerja
anak semakin banyak dan menjadi fenomena di masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode kualititatif dengan pendekatan studi kasus yang melakukan partisipasi
observasi dan wawancara mendalam terhadap anak-anak pemulung di Kota Medan. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa anak-anak pemulung menjadi sebuah fenomena yang kerap kita
temukan di sekitar kita. Fenomena anak-anak pemulung melahirkan bentuk interaksi yang kerap
kita temukan dalam kehidupan. Dilihat dari sisi anak-anak pemulung maka bentuk interaksi
yang terjadi diantaranya adalah interaksi anak-anak pemulung dengan keluarganya, ada juga
interaksi anak-anak pemulung dengan sesama pemulung, dan yang terakhir interaksi anak-anak
pemulung dengan pemerintah setempat (dinas kebersihan). Interaksi dengan ketiga komponen
tersebut yaitu keluarga, teman sebaya, dan pemerintah melahirkan bentuk dan karakteristik
masing-masing. Interaksi yang terjadi antar seluruh komponen baik bagi keluarganya, teman
sepermainan, dan pemerintah, dan yang terakhir penentu anak-anak pemulung itu sendiri. | en_US |