dc.description.abstract | Penulisan skripsi yang berjudul “Ninja Sawit” di Desa Mariah Jambi
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun. Desa Mariah Jambi
merupakan salah satu Desa di Kabupaten Simalungun yang letaknya dikelilingi
oleh perkebunan sawit milik negara (PTPN IV) Bah Jambi dan desa Mariah Jambi
merupakan salah satu desa yang terkenal dengan “ninja sawit”nya. Adapun Suku
dan Budaya yang ada didalam masyarakat beragam, ada Suku Jawa, Batak,
Minang, Mandailing, dan Karo. Keadaan sosial ekonomi masyarakat Desa Mariah
Jambi masih jauh dari keadaan cukup atau yang tergolong kedalam kategori
miskin. Masyarakat sudah biasa melihat tindakan “ninja sawit” yang sebenarnya
sudah jelas-jelas prilaku menyimpang. Adapun latar belakag rumusan masalah
penelitian ini adalah bagaimana mereka melakukan pekerjaan sebagai “ninja
sawit” dan bagaimana jaringan kerja “ninja sawit”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk
membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis sehingga dapat mempelajari
hubungan dan situasi dari masalah yang diteliti. wawancara mendalam, observasi
non partisipasi dan pengumpulan adapun yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana mereka melakukan pekerkaan sebagai “ninja
sawit” dan untuk mengetahui bagaimana jaringan yang tetrbagun dalam kerja
“ninja sawit”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat dikatakan terjadi suatu
perilaku menyimpang berupa tindakan criminal “ninja sawit” yang dilakukan oleh
sebahagian masyarakat Desa Mariah Jambi yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
“ninja sawit” tidak lagi menjadi kerja sampingan bagi orang yang bekerja sebagai
buruh serabutan, kini sebahagian orang menjadikan “ninja sawit” sebagai
pekerjaan utama mereka. Adapun yang menjadi alasan mereka melakukan “ninja
sawit tidak hanya berdasarkan satu factor saja dan tidak hanya berdasarkan karena
kemiskinan melainkan salah satu faktornya adalah keterbatasan penghasilan,
malas, terpaksa untun memenuhi kebutuhan hidup/ biaya pendidikan, ikut- ikutan
atau terpengaruh oleh lingkungan. Dari factor di atas, yang paling banayak alasan
orang ,melakukan “ninja sawit” yaitu karena factor malas. Mereka sudah terlalu
ketagihan dengan cara kerja yang instan tetapi uang yang dihasilkan banyak.
Dalam “ninja sawit” terdapat 7 peran penting yang dapat melancarkan operasi
ninja sawit yaitu: “toke, centeng, pentolan, pemanen, perencek, pelangsir dan
pemuat”. Untuk menghasilkan sebuah jaringan agen membangun system kerja
yang terikat membuat para anggota menjadi tergantung dengan toke.
Perkembangan “ninja sawit” di desa mariah jambi sampai saat ini semakin
berkembang di karenakan jaringan yang kuat dan strategi yang bagus | en_US |