Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarwati, Lina
dc.contributor.authorNurmawati, Nurmawati
dc.date.accessioned2022-11-18T05:18:12Z
dc.date.available2022-11-18T05:18:12Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61616
dc.description.abstractPenulisan skripsi yang berjudul “Ninja Sawit” di Desa Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun. Desa Mariah Jambi merupakan salah satu Desa di Kabupaten Simalungun yang letaknya dikelilingi oleh perkebunan sawit milik negara (PTPN IV) Bah Jambi dan desa Mariah Jambi merupakan salah satu desa yang terkenal dengan “ninja sawit”nya. Adapun Suku dan Budaya yang ada didalam masyarakat beragam, ada Suku Jawa, Batak, Minang, Mandailing, dan Karo. Keadaan sosial ekonomi masyarakat Desa Mariah Jambi masih jauh dari keadaan cukup atau yang tergolong kedalam kategori miskin. Masyarakat sudah biasa melihat tindakan “ninja sawit” yang sebenarnya sudah jelas-jelas prilaku menyimpang. Adapun latar belakag rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana mereka melakukan pekerjaan sebagai “ninja sawit” dan bagaimana jaringan kerja “ninja sawit”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis sehingga dapat mempelajari hubungan dan situasi dari masalah yang diteliti. wawancara mendalam, observasi non partisipasi dan pengumpulan adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mereka melakukan pekerkaan sebagai “ninja sawit” dan untuk mengetahui bagaimana jaringan yang tetrbagun dalam kerja “ninja sawit” Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat dikatakan terjadi suatu perilaku menyimpang berupa tindakan criminal “ninja sawit” yang dilakukan oleh sebahagian masyarakat Desa Mariah Jambi yang tidak memiliki pekerjaan tetap. “ninja sawit” tidak lagi menjadi kerja sampingan bagi orang yang bekerja sebagai buruh serabutan, kini sebahagian orang menjadikan “ninja sawit” sebagai pekerjaan utama mereka. Adapun yang menjadi alasan mereka melakukan “ninja sawit tidak hanya berdasarkan satu factor saja dan tidak hanya berdasarkan karena kemiskinan melainkan salah satu faktornya adalah keterbatasan penghasilan, malas, terpaksa untun memenuhi kebutuhan hidup/ biaya pendidikan, ikut- ikutan atau terpengaruh oleh lingkungan. Dari factor di atas, yang paling banayak alasan orang ,melakukan “ninja sawit” yaitu karena factor malas. Mereka sudah terlalu ketagihan dengan cara kerja yang instan tetapi uang yang dihasilkan banyak. Dalam “ninja sawit” terdapat 7 peran penting yang dapat melancarkan operasi ninja sawit yaitu: “toke, centeng, pentolan, pemanen, perencek, pelangsir dan pemuat”. Untuk menghasilkan sebuah jaringan agen membangun system kerja yang terikat membuat para anggota menjadi tergantung dengan toke. Perkembangan “ninja sawit” di desa mariah jambi sampai saat ini semakin berkembang di karenakan jaringan yang kuat dan strategi yang bagusen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subject“ Ninja Sawit ”en_US
dc.subjectJaringan Kerjaen_US
dc.subjectMasyarakat Desaen_US
dc.title“Ninja Sawit” di Desa Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Sumatera Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM100901009
dc.identifier.nidnNIDN0018036602
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages105 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record