Show simple item record

dc.contributor.advisorElida, Linda
dc.contributor.authorSitohang, Elisabeth
dc.date.accessioned2022-11-18T05:18:54Z
dc.date.available2022-11-18T05:18:54Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61618
dc.description.abstractMasalah perkotaan yang semakin meningkat pada dasarnya dipicu oleh semakin bertambahnya penduduk di daerah perkotaan. Daya tarik kota yang semakin mengundang perhatian masyarakat pedesaan untuk melakukan perpindahan ke kota demi meningkatkan pendapatan, semakin menambah populasi penduduk dan mempersempit tata ruang kota, seperti halnya Kota Medan. Munculnya pekerjaan di sektor informal merupakan akibat dari terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Salah satunya pekerjaan di sektor informal adalah pemulung. Kota Medan yang terdiri atas beberapa wilayah menyumbang pemulung dari berbagai daerah asal, seperti daerah Pinang Baris. Banyaknya pemulung di daerah Pinang Baris juga disebabkan oleh volume sampah yang tinggi di daerah ini. Tidak jarang ditemui anak-anak yang juga turut membantu orangtuanya dalam mencari pulungan. Hak mendapatkan pendidikan formal yang seharusnya didapatkan oleh si anak, harus terkadang direlakan untuk kepentingan yang lain. Perbedaan pemahaman akan pentingnya pendidikan menjadi salah satu penyebab ketidaktertarikan dalam menetapkan pendidikan formal sebagai salah satu kebutuhan keluarga. Penelitian yang digunakan merupakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan pemahaman keluarga pemulung terhadap pendidikan formal anak melalui wawancara dan observasi yang diinterpretasikan dalam bentuk narasi. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah orangtua yang bekerja sebagai pemulung sebanyak lima orang dan anak dari pemulung itu sendiri sebanyak empat orang. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan pendapat akan pentingnya nilai pendidikan yang dipahami oleh orangtua yang bekerja sebagai pemulung dengan anak dari pemulung itu sendiri. Kebanyakan anak dari pemulung yang juga turut serta dalam membantu orangtuanya bekerja atau bahkan memiliki pekerjaan di tempat lain beranggapan bahwa pendidikan hanyalah sarana yang membantu mereka untuk menulis dan menghitung. Sedangkan orangtua yang bekerja sebagai pemulung menganggap bahwa pendidikan merupakan salah satu mobilitas yang mampu merubah anak mereka kea rah yang lebih baik karena sudah dibekali oleh pendidikan yang baik. Kata Kunci: Persepsi, Keluargaen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPersepsien_US
dc.subjectKeluarga Pemulungen_US
dc.subjectKeluarga Pemulungen_US
dc.titlePersepsi Keluarga Pemulung terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Deskriptif terhadap Keluarga Pemulung di Daerah Pinang Baris, Medan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090901048
dc.identifier.nidnNIDN0007026703
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages105 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record