Show simple item record

dc.contributor.advisorAzhar
dc.contributor.authorSitorus, Martaulina
dc.date.accessioned2022-11-18T07:28:26Z
dc.date.available2022-11-18T07:28:26Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61770
dc.description.abstractPada perusahaan kecil, biasanya pemilik perusahaan juga bertindak sebagai manajer dan yang dapat langsung mengawasi segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan. Hal ini mungkin dapat dilaksanakan karena transaksi yang terjadi belum begitu banyak dan manajer masih dapat mengikuti semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Dalam kondisi seperti ini peranan akuntansi mungkin belum dirasakan perlu, namun bila perusahaan semakin berkembang perlu adanya pemisahan antara tugas dan wewenang antara manajer perusahaan. Pengawasan biaya yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dirasakan belum mampu memberikan kepuasan bagi perusahaan karena kurangnya peranan manajer dalam pengawasan tersebut. Untuk itu guna memenuhi tantangan dalam perkembangan dunia bisnis tersebut, perusahaan memerlukan peran serta manajer dalam mengaktualisasikan peranan akuntansi sebagai alat pengawasan biaya yang dewasa ini dengan sistem alat pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban membagi suatu organisasi ke dalam beberapa pusat pertanggungjawaban, dan setiap pusat pertanggungjawaban tersebut memiliki batasan wewenang yang jelas mengenai masukan dan keluaran sehingga dapat digunakan sebagai laporan kepada manajemen diatasnya.Pada perusahaan kecil, biasanya pemilik perusahaan juga bertindak sebagai manajer dan yang dapat langsung mengawasi segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan. Hal ini mungkin dapat dilaksanakan karena transaksi yang terjadi belum begitu banyak dan manajer masih dapat mengikuti semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Dalam kondisi seperti ini peranan akuntansi mungkin belum dirasakan perlu, namun bila perusahaan semakin berkembang perlu adanya pemisahan antara tugas dan wewenang antara manajer perusahaan. Pengawasan biaya yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dirasakan belum mampu memberikan kepuasan bagi perusahaan karena kurangnya peranan manajer dalam pengawasan tersebut. Untuk itu guna memenuhi tantangan dalam perkembangan dunia bisnis tersebut, perusahaan memerlukan peran serta manajer dalam mengaktualisasikan peranan akuntansi sebagai alat pengawasan biaya yang dewasa ini dengan sistem alat pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban membagi suatu organisasi ke dalam beberapa pusat pertanggungjawaban, dan setiap pusat pertanggungjawaban tersebut memiliki batasan wewenang yang jelas mengenai masukan dan keluaran sehingga dapat digunakan sebagai laporan kepada manajemen diatasnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleAkuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Pengawasan Biaya pada PT. Buana Estate Cabang Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM030522026
dc.identifier.nidnNIDN0007045602
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI62201#Akuntansi
dc.description.pages77 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record