Show simple item record

dc.contributor.advisorSismudjito, Sismudjito
dc.contributor.authorSantoso, Samuel Budi
dc.date.accessioned2022-11-18T09:14:26Z
dc.date.available2022-11-18T09:14:26Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61969
dc.description.abstractPedagang asongan merupakan salah satu pekerjaan di sektor informal yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Pedagang asongan menjadi suatu pekerjaan alternatif ditengah sulitnya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga mereka dapat melangsungkan hidupnya. Modal sosial yang dimiliki setiap individu seperti adanya nilai kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial membantu terciptanya kerjasama yang efektif melalui interaksi sosial yang baik, dan ini tercermin pada pedagang asongan di Pulo Brayan. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji permasalahan dengan menggunakan konsep modal sosial. Modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial seperti jaringan, norma, dan kepercayaan yang mendorong partisipan bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama (Field, 2011: 51). Konsep modal sosial tersebut didukung dengan teori interaksi sosial yang mana merupakan awal terbentuknya modal sosial dalam suatu masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian brada di Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat. Tenik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, teknik penghayatan dan studi kepustakaan.. Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah pedagang asongan, pedagang lain disekitar missal pedagang kaki lima, dan pedagang grosir. Interpretasi data yang dilakukan dengan mengunakan data-data yang diperleh dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan dan diinterpretasikan dengan dukungan teori yang mendukung penelitian ini. Penelitan ini berlangsung sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial terbangun dari adanya rasa saling percaya diantara pedagang asongan dan menjalin relasi kerjasama yang baik bukan hanya kepada sesama pedagang asongan tetapi juga relasi dengan pedagang kaki lima disekitar dan pedagang grosir. Walaupuun pada awalnya antar pedagang tidak saling mengenal namun dengan menjalin interaksi social yang baik, antar pedagang asongan mauppun dengan pedagang lain menjadi hubungan yang harmonis. Norma social yang terbentuk antar pedagang merupakan norma-norma yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan diantara pedagang asongan juga terdapat nilai-nilai resiprositas yang mengikat hubungan antar pedagang asongan. Dengan menginternalisasikan nilai-nilai modal social tersebut diatas pedagang asongan senantiasa mampu memenuhi kebutuhan hidup yang subsisten.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectModal Sosialen_US
dc.subjectPedagang Asonganen_US
dc.subjectKebutuhan Hidupen_US
dc.titleModal Sosial Pedagang Asongan dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup ((Studi Deskriptif di Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat )en_US
dc.identifier.nimNIM110901052
dc.identifier.nidnNIDN0004045606
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages44 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record