Disharmonis Penghuni pada Rumah Susun Sederhana Sewa (RuSuNaWa) di Kota Tebing Tinggi
Abstract
dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum diperuntukkan dalam penyediaan hunian
atau tempat tinggal layak huni dengan tarif sewa yang murah, bagi para keluarga
berpenghasilan rendah agar bisa memperoleh hunian. Pengoperasian hunian
RuSuNaWa itu sendiri telah berjalan dalam kurun waktu lima tahun. Selama
dalam proses pengelolaan RuSuNaWa, pastinya para penghuni yang ada di
rusunawa berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda dan akhinya
menetap menjadi satu tempat di RuSuNaWa. Pengelola dan penghuni selama
berada di hunian RuSuNaWa tidak terlepas dari suatu interaksi sosial antar
penghuni lainnya dan beberapa permasalahan yang ditimbulkan di lingkungan
huniannya. Adanya tindakan-tindakan yang dilakukan para penghuni bersifat
tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di hunian tersebut. Kondisi disharmonis
melekat pada para penghuni RuSuNaWa. Rumusan masalah dalam pnelitian ini
adalah bagaimana ketidakharmonisan antar penghuni dan pengelola RuSuNaWa
di Kota Tebing Tinggi. Manfaat penelitian ini diharapkan nantinya dapat
menambah wawasan kajian ilmiah yang berkaitan dengan interaksi sosial sosial
yang bersifat disharmonis serta memberikan manfaat untuk memahami
permasalahan-permasalahan sosiologis yang muncul di masyarakat
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Adapun yang
menjadi unit analisa dan informan dalam penelitian ini adalah para penghuni dan
pengelola rumah susun sederhana sewa (RuSuNaWa) Kota Tebing Tinggi.
Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan data-data yang didapat dari hasil
observasi, wawancara mendalam, dan diinterpretasikan berdasarkan dukungan
kajian pustaka sehingga dapat diambil suatu kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di hunian RuSuNaWa didiami oleh
berbagai individu dengan latar belakang yang beragam mempengaruhi bagaimana
cara para penghuni yang satu dengan yang lainnya saling berinteraksi. Interaksi
sosial yang terjadi di hunian RuSuNaWa menghasilkan hubungan yang
disharmonis, perlu diketahui bahwa sering terjadi konflik antar penghuni serta
dengan pengelola RuSuNaWa itu sendiri. Konflik yang terjadi bisa dengan
tetangga huniannya ataupun dalam satu blok hunian yang sama. Karakteristik dua
unit blok hunian rusunawa juga saling berbeda, kecenderungan timbal balik antara
hunian di blok a dan b terjadi, pada hunian blok a memiliki karakter para
penghuni yang taat aturan, mempunyai sikap menghormati dengan para tetangga
hunian serta memiliki kondisi lingkungan yang nyaman dan bersih. Hal sangat
berbeda dialami oleh hunian yang berada di blok b memiliki karakter dimana para
penghuninya sering terlibat dalam keributan, suka melanggar aturan yang telah
ditetapkan, tidak jarang meraka para penghuni juga melawan pihak pengelola
dalam hal pembayaran kewajiban mereka yang harusnya ditaati dan kesadaran
akan menciptakan lingkungan hunian yang nyaman dan bersih pada hunian blok b
tidak tercipta melainkan kesan negatif selalu ada melekat di hunian blok b. Pihak
pengelola membandingkan kedua blok tersebut seperti siang dan malam.
Collections
- Undergraduate Theses [964]