Show simple item record

dc.contributor.advisorEdward
dc.contributor.authorRevri, Revri
dc.date.accessioned2022-11-19T06:40:00Z
dc.date.available2022-11-19T06:40:00Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62217
dc.description.abstractJudul ini saya buat berdasarkan pengamatan saya mengenai penggunaan waktu luang dikalangan remaja. Sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan membuat remaja yang baru menamatkan pendidikan memiliki waktu luang yang besar sebelum mendapatkan pekerjaan. Sehingga remaja lebih bebas melakukan aktivitas ketika memiliki waktu luang tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pola penggunaan waktu dengan kenakalan remaja. Sebagai lokasi penelitian adalah Kelurahan Kota Matsum II, dengan populasi remaja yang berjumlah 2381 orang. Untuk mendapatkan sampel saya menggunakan rumus Taro Yamane, sehingga didapat sampel 96 orang. Penarikan sampel dilakukan secara acak, sehingga setiap remaja di kelurahan tersebut memiliki peluang yang sama untuk menjadi responden. Saya menggunakan angket sebagai alat untuk mendapatkan data yang saya butuhkan. Dalam angket saya membuat 28 pertanyaan, 5 pertanyaan untuk mengetahui identitas responden, 12 untuk melihat pola penggunaan waktu, dan 11 untuk mengukur kenakalan remaja Data-data yang didapat melalui angket saya tabulasikan, kemudian dihitung melalui analisis kuantitatif. Pada analisis kuantitatif diketahui bahwa pola penggunaan waktu pada remaja di Kelurahan Kota Matsum II sedang, yang artinya sebagian besar remaja masih memiliki pemanfaatan waktu yang seimbang antara waktu luang dan waktu beraktivitas. Sehingga selain beraktivitas mereka juga masih bisa menggunakan waktu bebas diluar waktu untuk beraktivitas. Sedangkan tingkat kenakalan remaja pada Kelurahan Kota Matsum II cenderung rendah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan pola penggunaan waktu dengan kenakalan remaja. Hal ini terbukti melalui hasil analisa korelasi yang dilakukan dengan analisa product moment, dimana koefesien korelasi (xyr) = 0,563 dan koefesien korelasi pada tabel taraf signifikan 5 % yaitu 0,201. Maka berdasarkan ketentuan Guilford, koefesien korelasi (xyr) sebesar 0,563 mempunyai arti bahwa hubungan pola penggunaan waktu dengan kenakalan remaja di Kelurahan Kota Matsum II menunjukkan tingkat hubungan cukup berarti. Karena xyrhitung > xyr tabel, maka menunjukkan bahwa hipotesa (Ha) diterima.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPola Penggunaan Waktuen_US
dc.subjectKenakalan Remajaen_US
dc.titleHubungan Pola Penggunaan Waktu dengan Kenakalan Remaja di Kelurahan Kota Matsum II Kecamatan Medan Area Kotamadya Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM050902052
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI72201#Kesejahteraan Sosial
dc.description.pages116 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record