dc.description.abstract | Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar sarjana ilmu
kesejahteraan sosial. Dengan judul “Analisis Komparatif Tingkat Sosial Ekonomi
Petani Organik dampingan BITRA dan Petani Anorganik” (studi kasus padi sawah
desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Sergai). Tujuan penelitian ini
untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan tingkat sosial ekonomi rumah tangga
Petani Organik dan Petani Anorganik, dengan indikator pendapatan, perumahan, luas
lahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan kondisi pangan. Penelitian ini dilakukan di
Desa Lubuk Bayas. Mata pencaharian penduduk di desa ini dominan bertani, yaitu
petani padi sawah, dan salah satu desa yang sebagian warganya menerapkan
pertanian padi organik.
Metode dalam penelitian ini deskriptif yang bersifat komparasi atau
membandingkan. Penarikan sampel ditentukan secara purporssive yaitu pengambilan
sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian. Jumlah responden sebanyak 20 rumah
tangga, masing-masing terdiri dari 10 rumah tangga petani organik dan 10 rumah
tangga petani anorganik. Data-data yang diperoleh dengan menggunakan teknik
pengumpulan data kuesioner, wawancara, observasi dan studi kepustakaan.
Mengingat sampel yang tersedia dalam jumlah yang kecil, maka dalam menganalisa
data digunakan uji U Mann Whitney pada taraf significance 0,05 dengan uji 2 ekor.
Melalui pengujian hipotesa dengan menggunakan uji U Mann Whitney, pada
taraf significance 0,05 dengan uji 2 ekor, dimana n1 = 10 (n) dan n2 = 10 (m),
diperoleh hasil U hitung > T tabel, yang berarti tidak signifikan, menerima Ho,
menolah Ha. Dengan kata lain, menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan tingkat
sosial ekonomi rumah tangga petani organik dampingan BITRA dan petani
anorganik. Data ini menunjukkan bahwa kehadiran pertanian organik dampingan
BITRA tidak berpengaruh pada peningkatan sosial ekonomi responden.
Melalui analisis data diperoleh kesimpulan bahwa tingkat sosial ekonomi rumah
tangga petani organik dan anorganik tidak menunjukkan adanya perbedaan yang
menonjol. Adanya perbedaan skor dari tingkat sosial ekonomi responden petani
organik lebih tinggi dibandingkan responden petani anorganik, disebabkan oleh
pekerjaan sampingan petani organik. Dimana ada 1 orang petani organik bekerja
sebagai PNS disamping selain sebagai petani padi sawah. Responden petani organik
dan petani anorganik yang benar-benar hidup dari bertani, maka tidak menunjukkan
perbedaan dalam hal sosial ekonomi. | en_US |