Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarwati, Lina
dc.contributor.authorRohana
dc.date.accessioned2022-11-20T12:16:29Z
dc.date.available2022-11-20T12:16:29Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62377
dc.description.abstractGotong royong di Indonesia merupakan suatu Sistem Kerja kearifan lokal yang erat kaitannya pada masyarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan memiliki ciri khas dengan rasa solidaritas tinggi dan ikatan tali persaudaraan yang kuat yang sebut dengan masyarakat mekanik. Dalam suatu Desa juga terdapat Sistem Kerja kearifan lokal, seperti Sistem Kerja bearian petani padi etnis Banjar. Laju nya perkembangan arus globalisasi dalam berbagai bidang, terutama pada bidang agrikultur sangat berpengruh dan berdampak besar pada pola pertanian dalam mengolah lahan. Dimana petani Sistem Kerjaonal yang kental dengan Sistem Kerja kearifan lokalnya, seiring perkembangan zaman semakin memudar. Seperti memudarnya Sistem Kerja bearian pada petani padi etnis Banjar yang ada di Desa Kota Datar. Sistem Kerja ini sudah dilakukan oleh petani terdahulu hingga sekarang, yang dalam pengerjaannya atau mengolah lahan dengan Sistem Kerja bearian yang berbasis gotong royong, yaitu dalam mengerjakan bearian terdapat kelompok yang tidak di tentukan jumlah petani nya dalam suatu kelompok tersebut. Sitem kerja bearian di lakukan dengan cara bergantian dalam mengerjakan pekerjaan di lahan sawah seperti membersihkan lahan dan parit untuk saluran air, menanam benih padi, membersihkan rumput atau gulma dan memanen padi. Akan tetapi saat ini bearian hanya dilakukan dalam mengerjakan menanam benih padi dan memanen. Namun saat ini Sistem Kerja bearian telah banyak di tinggalkan oleh petani padi etnis banjar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa memudarnya Sistem Kerja bearian pada petani padi etnis Banjar tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena dalam suatu masyarakat secara lebih mendalam yang di temukan dilapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memudarnya Sistem Kerja bearian pada petani padi etnis Banjar di Desa Kota Datar masih di lakukan oleh beberapa petani miskin dan menengah, petani ini beralasan selain karena sudah terbiasa sejak dahulu, juga dapat mengirit modal bertani serta dapat menguatkan rasa persaudaraan atau menjalin tali silaturahmi antar sesama petani etnis Banjar. Selain itu Sistem Kerja bearian bukan hanya semakin memudar, akan tetapi Sistem Kerja ini sudah hampir punah, karena petani padi etnis Banjar sudah banyak yang meniggalkan Sistem Kerja ini dengan berbagai alasan terutama karena luas lahan sawah yang semakin bertambah, modernisasi adopsi teknologi, komersialisasi dengan sistem upah dan untuk mempercepat cara kerja dalam mengerjakan pekerjaan petani padi di lahan sawah. Hal ini terjadi bukan hanya pada petani kelas menengah ke atas saja, tetapi juga pada petani menengah kebawah. Patani – petani ini meninggalkan Sistem Kerja bearian karena cara kerja nya lambat dan lelah dengan cara Sistem Kerja yang bergantian. Hal ini merupakan suatu fenomena perubahan masyarakat mekanik menjadi masyarakat organik, karena perubahan perilaku yang solid menjadi individualis.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectMemudarnyaen_US
dc.subjectSolidaritasen_US
dc.subjectBearian dan Petani etnis Banjaren_US
dc.titleMemudarnya Sistem Kerja Bearian pada Petani Padi Etnis Banjar(Di Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)en_US
dc.identifier.nimNIM100901008
dc.identifier.nidnNIDN0018036602
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages126 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record