dc.description.abstract | Hadirnya teknologi informasi menimbulkan ruang yang dikenal sebagai ruang
maya. Ruang maya yang sering disebut dengan media maya atau internet
merupakan salah satu media atau dunia virtual yang dibuat untuk interaksi antara
satu orang dengan orang lainnya yang berada di tempat yang berbeda. Salah satu
contoh media online yang cukup populer adalah facebook dan twitter. Tindakan
kekerasan di ruang maya disebut cyberbullying. Cyberbullying adalah sarana
agresi sosial tidak langsung dengan menggunakan media elektoronik untuk
mengejek, menghina, mengancam, melecehkan/intimidasi. Mahasiswa sebagai
bagian dari masyarakat tidak terlepas dari cyberbullying di ruang maya. Ada
beberapa tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa ketika mengalami
cyberbullying, misalnya marah, memutus pertemanan, menganggap lelucon dan
berdiam diri. Kecenderungan yang terjadi mahasiswa diam karena menganggap
pengunaan internet atau teknologi digital sebagai media kekerasan tidak
berdampak secara nyata.
Pendekatan mix mengutamakan kuantitatif dengan didukung kualitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari program studi S1 dan D3
yang merupakan mahasiswa angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011 pengguna
facebook dan twitter. Dari jumlah populasi 2515 diperoleh sampel sebanyak
96,175 yang dibulatkan 100 orang terdiri dari 50 orang laki-laki dan 50 orang
perempuan.
Dari hasil penelitian mengenai tindakan mahasiswa FISIP USU terhadap
cyberbullying yang dialami melalui media online maka diperoleh kesimpulan
bahwa secara umum laki-laki dan perempuan mengalami cyberbullying berbentuk
perdebatan dan gosip melalui facebook dan twitter. Secara umum laki-laki lebih
banyak mengalami cyberbullying melalui facebook dan perempuan lebih banyak
mengalami cyberbullying melalui twitter. Terdapat perbedaan tindakan diantara
mahasiswa FISIP USU terhadap cyberbullying melalui media facebook dan twitter
dari sisi jenis kelamin. | en_US |