dc.description.abstract | Penyakit kusta masih merupakan masalah kesahatan di Indonesia dan saat
ini jumlah penderita kusta ke tiga dunia sesudah India dan Brazil. Penyebaran
penyakit kusta kebanyakan di Indonesia bagian Timur, namun di daerah Aceh clan
Sumatera Utara temyata juga masih didapatkan daerah endemik kusta. Di RSUP.
Dr Pimgadi Medan pada tahun 2005-2007 dengan prevalensi 4,27% dan tipe
Multibasilar (MB) 78,27%. Sebagian penderita kusta banyak berasal dari Aceh
(12.9%) dan sisanya berasal dari daerah Sumatera Utara dan sekitarnya 17,8%
(Depkes,2007). Prevalensi penyakit kusta di Aceh 1993-1999 dilaporkan 3 .5 per
10.000 penduduk. Penya.kit ini dipercaya penularannya disebabkan oleh kontak
antara orang yang terinfeksi dan orang sehat. Narakontak serumah adalah
merupakan kelompok dengan resiko penularan tertinggi, sehingga harus
dilindungi terhadap kemungkinan penularan.
Permasalahan penyakit kusta diibaratkan sebagai fonomena gunung es,
sehingga pada suatu ketika dianggap bahwa kasus kusta sudah tidak ada lagi,
temyata populasi semakin banyak karena gagalnya penemuan kasus secara dini,
sehingga tidak dapat diobati secara cepat dan adekuat.
Upaya untuk mencegah perkembangan penyakit kusta di Indonesia kunci
utamanya ialah penemuan kasus ( case finding) yang diikuti dengan pengobatan
adekuat. Guna keperluan penemuan kasus ini, dibutuhkan suatu sarana diagnostik
sehingga dapat dicegah penularan penyakit dan terjadinya cacat. Deteksi antibodi
terhadap phenolic glicolipid-1 (PGL-1) telah digunakan secara luas untuk surve
komunitas, kontak penderita kusta, diagnosis dini, monitoring pengobatan,
monitoring reaksi dan mengidentifikasi penderita yang mengalami relaps.
Antibodi anti PGL• l berkorelasi linear dengan indeks bakteri ( IB) clan telah
dilaporkan cukup adekuat sebagai monitoring pengobatan oleh karena titer
antibodi menurun sekitar 50% pertahun setelah pengobatan.
Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Perbandingan seropositivitas
antara narakontak penderita kusta baru tipe Multibasilar serumah dan tidak
serumah di Bireuen NAD dan RS. Kusta.P .Sicanang Medan. Penelitian adalah
bersifat observasional analitik dengan rancang bangun cross sectional lewat
pemeriksaan Laboratorium pada kelompok narakontak penderita kusta.
Hasil penelitian ini didapatkan total sampel sebanyak 93, yang terdiri atas
31orang Penderita kusta MB, 31 narakontak serumah dan 31 narakontak tidak
serumah. Dari 62 narakontak didapatkan 34 narakontak dari RS. KustaP.
Sicanang Medan sekitarnya dan 28 orang berasal dari Bireuen NAD.
Seropositivitas titer Antibodi IgM anti PGL-I dari 31 penderita kusta diperoleh
seropositif 27 orang (87.1%) dan seronegatif 4 orang (12.9%). Seropositivitas
antara narakontak serumah dan tidak serumah penderita kusta tipe multibasilar ,
diperoleh 21 orang (53,8%) seropositif dan 10 orang (43,5%) seronegatif pada
nara kontak serumah. Pada narakontak tidak serumah diperoleh 18 orang ( 46,2%)
seropositif dan 13 orang (56,5%) seronegatif. Didapatkan hubungan tidak
signifikan seropositivitas antara narakontak serumah dan tidak serumah penderita
kusta tipe multibasilar dengan p = 0.430. Seropositif berdasarkan lamanya kontak
pada narakontak serumah penderita kusta multibasilar lama kontak lebih dari 3
tahun yaitu 21 orang (67,7%) seropositif dan 10 orang (32,3%) seronegatif.
Narakontak tidak serumah dijumpai lama kontak 6-12 bulan 1 orang (25%) seropositif,. 3 orang (75%) seronegatif. Lama kontak 1-3 tahun 4 orang (44,.4%)
seropositif, 5 orang (55,6%) seronegatif clan lama kontak Iebib dari 3 tahun 13
orang (72,2%) seropositif, 13 orang (27,8 %) ser-0negatif. Didapat hubungan
tidak signifikan seropositivitas antara kelompok narakontak dengan lamanya 6-
11 bulan, 1·3 tahun dan kelompok > 3 tahun denganp=0,138.
Secara umum dari penelitian ini pada narakontak yang mempunyai titer
Antibodi IgM anti PGL-I tertinggi (> I 000 u/ml) merupak.an subklinis perlu
monitoring secara ketat, keadaan dimana individu tersebut dari luar tampak sehat
namun titer antibodi spesifik sudah tinggi, akhir dari proses ini adalah timbul
kusta manifes. | en_US |