dc.description.abstract | Dalam dunia politik banyak modal yang harus dimiliki oleh seorang aktor
agar bisa bertarung dalam arena politik. Modal tidak hanya berupa harta dan uang
saja yang selama ini banyak digunakan oleh politisi (aktor) dalam memobilisasi
massa pendukung pada saat pemilihan. Sekarang sudah banyak aktor politik yang
menyadari bahwa ada modal lain yang memiliki potensi dalam mendapatkan
dukungan dari massa pendukung. Modal itu di kenal dengan modal sosial yang
mengandung tiga unsur penting seperti: kepercayaan, hubungan timbal balik dan
nilai yang di anut bersama. Ketiga unsur ini akan bisa tergabung dalam diri aktor
apabila aktor sering berinterakasi dan terlibat langsung dengan pergaulan di dalam
masyarakat.
Aktor yang selalu terlibat dalam berinteraksi dengan masyarakat lamakelamaan
akan membentuk jaringan sosial bagi aktor. Jaringan ini nantinya yang
menjadi salah satu wadah mengumpulkan dukungan masyarakat pada diri aktor
sehingga menjadi alat pertarungan dalam arena politik. Proses terbentuknya jaringan
ini dilalui dengan proses yang cukup lama sampai ada kepercayaan dari masyarakat
desa pada diri aktor berkat sumbangan dan saling keterikatan antara diri aktor dan
masyarakat desa. Keterikatan ini yang menjadikan ada rasa kemudahan bagi aktor
dalam mempengaruhi masyarakat desa untuk rela mendukung aktor dalam pemilihan
karena pengaruhnya yang di akui oleh masyarakat desa.
Modal sosial yang sudah dimiliki aktor dalam arena politik akan bisa
mempengaruhi masyarakat desa melalui kekuasaan yang dimilikinya. Kekuasaan
bisa berasal dari modal sosial, harta dan keberpihakan para elit politik pada diri
aktor. Proses negosiasi politik yang dilakukan oleh aktor menjadi salah satu cara
mendapatkan dukungan elit politik dan menambah serta mempertegas kekuasaan
aktor dalam arena politik. Dominasi aktor politik yang memiliki modal sosial serta
kekuasaan yang kuat karena mendapat legitimasi langsung dari elit politik
menjadikan aktor itu bisa mendominasi aktor lain dan dapat mengendalikan jalannya
pertarungan di arena politik. Hal ini menjadi bahan pertarungan untuk mendapat
modal sosial, jaringan sosial, kekuasaan serta keberpihakan elit politik pada setiap
aktor dengan berbagai penerapan strategi yang sudah direncanakan oleh para aktor
politik. | en_US |