Show simple item record

dc.contributor.advisorBadaruddin
dc.contributor.authorTindaon, Wensdy
dc.date.accessioned2022-11-22T02:59:07Z
dc.date.available2022-11-22T02:59:07Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/63037
dc.description.abstractDalam dunia politik banyak modal yang harus dimiliki oleh seorang aktor agar bisa bertarung dalam arena politik. Modal tidak hanya berupa harta dan uang saja yang selama ini banyak digunakan oleh politisi (aktor) dalam memobilisasi massa pendukung pada saat pemilihan. Sekarang sudah banyak aktor politik yang menyadari bahwa ada modal lain yang memiliki potensi dalam mendapatkan dukungan dari massa pendukung. Modal itu di kenal dengan modal sosial yang mengandung tiga unsur penting seperti: kepercayaan, hubungan timbal balik dan nilai yang di anut bersama. Ketiga unsur ini akan bisa tergabung dalam diri aktor apabila aktor sering berinterakasi dan terlibat langsung dengan pergaulan di dalam masyarakat. Aktor yang selalu terlibat dalam berinteraksi dengan masyarakat lamakelamaan akan membentuk jaringan sosial bagi aktor. Jaringan ini nantinya yang menjadi salah satu wadah mengumpulkan dukungan masyarakat pada diri aktor sehingga menjadi alat pertarungan dalam arena politik. Proses terbentuknya jaringan ini dilalui dengan proses yang cukup lama sampai ada kepercayaan dari masyarakat desa pada diri aktor berkat sumbangan dan saling keterikatan antara diri aktor dan masyarakat desa. Keterikatan ini yang menjadikan ada rasa kemudahan bagi aktor dalam mempengaruhi masyarakat desa untuk rela mendukung aktor dalam pemilihan karena pengaruhnya yang di akui oleh masyarakat desa. Modal sosial yang sudah dimiliki aktor dalam arena politik akan bisa mempengaruhi masyarakat desa melalui kekuasaan yang dimilikinya. Kekuasaan bisa berasal dari modal sosial, harta dan keberpihakan para elit politik pada diri aktor. Proses negosiasi politik yang dilakukan oleh aktor menjadi salah satu cara mendapatkan dukungan elit politik dan menambah serta mempertegas kekuasaan aktor dalam arena politik. Dominasi aktor politik yang memiliki modal sosial serta kekuasaan yang kuat karena mendapat legitimasi langsung dari elit politik menjadikan aktor itu bisa mendominasi aktor lain dan dapat mengendalikan jalannya pertarungan di arena politik. Hal ini menjadi bahan pertarungan untuk mendapat modal sosial, jaringan sosial, kekuasaan serta keberpihakan elit politik pada setiap aktor dengan berbagai penerapan strategi yang sudah direncanakan oleh para aktor politik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectModal Sosialen_US
dc.subjectHabitusen_US
dc.subjectKekuasaanen_US
dc.titlePemanfaatan Modal Sosial dan Kekuasaan dalam Strategi Pemenangan Kepala Desaen_US
dc.identifier.nimNIM100901029
dc.identifier.nidnNIDN0025056802
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages198 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record