Show simple item record

dc.contributor.advisorSitorus, Henry
dc.contributor.authorRangkuti, Sri Wahyuni
dc.date.accessioned2022-11-22T03:43:31Z
dc.date.available2022-11-22T03:43:31Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/63128
dc.description.abstractPerkembangan sosial remaja merupakan tahap perkembangan dimana individu masih mencari identitas diri, Hal ini mendorong individu untuk menjalani hubungan sosial yang lebih akrab baik dalam jalinan persahabatan maupun percintaan. Kelompok bermain adalah lingkungan sosialisasi yang memiliki peran dalam pembentukan kepribadian individu itu sendiri. Remaja mempunyai nilai baru dalam menerima atau tidak anggota kelompok sebayanya, nilai ini didasarkan pada kesepakatan anggota kelompok. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi remaja berhubungan dengan penolakan teman sebaya adalah munculnya perilaku bullying. Bullying dikenal sebagai masalah sosial yang terutama ditemukan di kalangan anak sekolah. Kasus bullying dapat terjadi di mana saja, ditempat bermain, di rumah, di jalan, dan di tempat hiburan bahkan termasuk juga di lingkungan sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah korelasi antara hubungan pertemanan dengan perilaku bullying, dan faktor apa saja yang menjadi penyebabnya. jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dari metode angket dan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui jurnal ilmiah, buku, skripsi, dan artikel lainnya yang sesuai dengan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel perhitungan korelasi pearson menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel X (Hubungan Pertemanan) dengan variabel Y (Perilaku Bullying) adalah -0,153. Hal ini memperlihatkan bahwa adanya korelasi yang tidak signifikan atas perilaku bullying yang disebabkan oleh hubungan pertemanan. Dengan kata lain semakin tinggi hubungan pertemanan maka semakin rendah perilaku Bullyingnya serta semakin rendah hubungan pertemanan seseorang maka semakin tinggi pula tindakan bullyingnya. Hubungan pertemanan bukanlah menjadi satu-satunya faktor utama terjadinya perilaku bullying. Terdapat beberapa faktor lain yang dapat menjadi pengaruh terjadinya perilaku bullying yakni faktor keluarga, faktor lingkungan sekitar, dan faktor dari media.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPerilaku bullyingen_US
dc.subjectHubungan Pertemananen_US
dc.titlePengaruh Hubungan Pertemanan terhadap Perilaku Bullying di Kalangan Siswa SMA (Studi Kasus pada Beberapa SMA di Kota Medan)en_US
dc.identifier.nimNIM120901044
dc.identifier.nidnNIDN0028026603
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages147 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record