Pola Interaksi Internal Masyarakat Pemukiman Kumuh (Studi Deskriptif: Jl. Juanda Kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun)
View/ Open
Date
2011Author
Pasaribu, Ester Verawaty
Advisor(s)
Elida, Linda
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Medan sebagai kota terbesar ke tiga di Indonesia tidak terlepas dari
masalah kebutuhan dan permukiman. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk
ditambah dengan jumlah rumah yang dianggap belum layak dan arus urbanisasi
menyebabkan kota Medan semakin kekurangan perumahan dan permukiman
terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pertumbuhan kota yang cenderung
cepat mengakibatkan kota tidak mampu menyediakan prasarana dan sarana yang
layak dan memadai bagi kehidupan masyarakat, seperti sarana kesehatan,
penerangan, terutama perumahan. Ketidakmampuan menyediakan sarana perumahan
yang memadai ini menimbulkan adanya pemukiman-pemukiman kumuh. Pemukiman
kumuh banyak ditemukan di kota Medan salah satu diantaranya adalah pemukiman
yang dekat dengan bantaran sungai Deli yaitu pemukiman yang berada pada
kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun. Interaksi dapat ditemukan pada
masyarakat ini adalah ketika berada di bantaran sungai. Aktifitas-aktifitas yang
mereka lakukan seperti mandi di air sungai, memberihkan peralatan dapur. Ketika
melakukan aktifitas tersebut mereka saling berinteraksi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan pendekatan studi deskriptif. Adapun yang menjadi lokasi penelitiannya adalah
di Jl. Juanda kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun. Adapun yang menjadi
popoulasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal pada
pemukiman kumuh di kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun. Pengumpulan data
yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner dan observasi (pengamatan).
Peneliti menemukan interaksi yang trjadi pada masyarakat pemukiman kumuh ini
merupakan Interaksi yang terjadi pada masyarakat pemukiman kumuh ini merupakan
interaksi yang terjadi tanpa memperhatikan indikator seperti jenis kelamin, usia,
pendidikan, agama, status perkawinan, status sosial ekonomi dan memiliki tingkat
kenyamanan tersendiri dalam berinteraksi. Hal tersebut dapat dilihat pada penyajian
data yang memiliki persentase 99% memiliki sikap netral terhadap indikator dalam
berinteraksi. Masyarakat pemukiman kumuh ini menyadari pentingnya berinteraksi
antara yang satu dengan lainnya karena di dalam kehidupan tidak akan mungkin
dapat hidup sendiri. Pola interaksi yang terjadi dalam masyarakat ini merupakan pola
interaksi yang didasarkan pada kepedulian antara yang satu dengan yang lain dan
kerjasama yang dilakukan. Kepedulian tersebut dapat dilihat dari bahu-membahu
meringankan beban dan penderitaan orang lain sedangkan kerjasama yang dilakukan
benar-benar kerjasama yang dilakukan dengan tulus hati seperti kerjasama di dalam
kebersihan lingkungan, keamanan lingkungan, keaktifan dalam berbagai acara seperti
acara perkawinan, acara adat, dan acara keagamaan.
Collections
- Undergraduate Theses [949]