Show simple item record

dc.contributor.advisorElida, Linda
dc.contributor.authorPasaribu, Ester Verawaty
dc.date.accessioned2022-11-22T04:32:43Z
dc.date.available2022-11-22T04:32:43Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/63227
dc.description.abstractKota Medan sebagai kota terbesar ke tiga di Indonesia tidak terlepas dari masalah kebutuhan dan permukiman. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk ditambah dengan jumlah rumah yang dianggap belum layak dan arus urbanisasi menyebabkan kota Medan semakin kekurangan perumahan dan permukiman terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pertumbuhan kota yang cenderung cepat mengakibatkan kota tidak mampu menyediakan prasarana dan sarana yang layak dan memadai bagi kehidupan masyarakat, seperti sarana kesehatan, penerangan, terutama perumahan. Ketidakmampuan menyediakan sarana perumahan yang memadai ini menimbulkan adanya pemukiman-pemukiman kumuh. Pemukiman kumuh banyak ditemukan di kota Medan salah satu diantaranya adalah pemukiman yang dekat dengan bantaran sungai Deli yaitu pemukiman yang berada pada kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun. Interaksi dapat ditemukan pada masyarakat ini adalah ketika berada di bantaran sungai. Aktifitas-aktifitas yang mereka lakukan seperti mandi di air sungai, memberihkan peralatan dapur. Ketika melakukan aktifitas tersebut mereka saling berinteraksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Adapun yang menjadi lokasi penelitiannya adalah di Jl. Juanda kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun. Adapun yang menjadi popoulasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal pada pemukiman kumuh di kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner dan observasi (pengamatan). Peneliti menemukan interaksi yang trjadi pada masyarakat pemukiman kumuh ini merupakan Interaksi yang terjadi pada masyarakat pemukiman kumuh ini merupakan interaksi yang terjadi tanpa memperhatikan indikator seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, agama, status perkawinan, status sosial ekonomi dan memiliki tingkat kenyamanan tersendiri dalam berinteraksi. Hal tersebut dapat dilihat pada penyajian data yang memiliki persentase 99% memiliki sikap netral terhadap indikator dalam berinteraksi. Masyarakat pemukiman kumuh ini menyadari pentingnya berinteraksi antara yang satu dengan lainnya karena di dalam kehidupan tidak akan mungkin dapat hidup sendiri. Pola interaksi yang terjadi dalam masyarakat ini merupakan pola interaksi yang didasarkan pada kepedulian antara yang satu dengan yang lain dan kerjasama yang dilakukan. Kepedulian tersebut dapat dilihat dari bahu-membahu meringankan beban dan penderitaan orang lain sedangkan kerjasama yang dilakukan benar-benar kerjasama yang dilakukan dengan tulus hati seperti kerjasama di dalam kebersihan lingkungan, keamanan lingkungan, keaktifan dalam berbagai acara seperti acara perkawinan, acara adat, dan acara keagamaan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePola Interaksi Internal Masyarakat Pemukiman Kumuh (Studi Deskriptif: Jl. Juanda Kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0007026703
dc.description.pages105en_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record