Kajian Kedua Orang Tua pada Penderita Thalassemia dan Hemoglobin Varian
View/ Open
Date
2008Author
Ain, Nurul
Advisor(s)
Aman, Adi Koesoema
Lubis, Bidasari
Metadata
Show full item recordAbstract
Thalassemia dan hemoglobin varian adalah penyakit oleh karena
kelainan hemoglobin herediter heterogen yang paling banyak ditemukan di
dunia akibat berbagai mutasi pada gen globin manusia. Thalassemia
diturunkan menurut hukum Mendel secara autosomal resesif merupakan
penyakit keturunan yang diturunkan dari orang tua yang membawa gen
(cametftrait) kepada anak. Di Indonesia frekuensi pembawa gen thalassemia
kira-kira 3-10%. Selain thalassemia, Hb E merupakan hemoglobin varian
tersering di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan frekwensi sekitar 1-
25% pada berbagai populasi.
Penyakit thalassemia telah banyak menimbulkan masalah mulai dari
segi diagnostik, penanganan pasien sampai beban moril dan materil yang
harus ditanggung penderita dan keluarga, Oleh sebab itu sudah seharusnya
penyakit ini dicegah atau diminimalisasi untuk mencegah bertambahnya
kelahiran anak dengan thalassemia mayor dan penyakit hemoglobinopati.
Salah satu cara pencegahan yang direkomendasikan WHO adalah skrining
kajian keluarga (family study) pada keluarga yang telah mempunyai anak
yang menderita penyakit thalassemia mayor. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui kajian keluarga terhadap kedua orang tua dari penderita
thalassemia dan hemoglobin varian.
Selama periode Juli 2008 sampai dengan September 2008 telah
dilakukan suatu penelitian cross sectional deskriptif di Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik
Medan bekerja sama dengan Departemen llmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik Medan dengan
melakukan kajian keluarga (family study) terhadap 35 pasang orang tua
(70 orang} dari 35 orang penderita thalassemia dan hemoglobin varian.
Sebanyak 3 cc darah sampel diambil untuk dilakukan pemeriksaan
darah lengkap, morfologi darah perifer dan analisa hemoglobin metoda Hb
elektroforesa. Untuk melihat gambaran karakteristik sampel dan kajian kedua
orang tua disajikan dalam bentuk tabulasi dan dideskripsikan.
Hasil kajian keluarga terhadap kedua orang tua sampel didapatkan
sebanyak 33 pasang orang tua (94.3%) merupakan pasangan pembawa sifat
thalassemia p (thalassemia p trait) dan atau Hb E heterozigot (trait). Hal ini
membuktikan bahwa penderita thalassemia mayor merupakan hasil dari
perkawinan kedua orang tua yang membawa sifat thalassemia atau
hemoglobin varian. Dari sini tampaknya penting dilakukan kajian keluarga
pada setiap kasus thalassemia dan hemoglobin varian dalam konseling
genetika untuk mencegah penyakit thalassemia mayor.
Collections
- Master Theses [158]