Show simple item record

dc.contributor.advisorBadaruddin
dc.contributor.authorSari, Astri Rahma
dc.date.accessioned2022-11-22T06:00:51Z
dc.date.available2022-11-22T06:00:51Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/63318
dc.description.abstractPenulisan skripsi dengan judul “Pemanfaatan Modal Sosial Tunanetra Sebagai Tukang Pijat Dalam Meningkatkan Status Sosial Ekonomi Kelurga” pada 5 keluarga suami istri tunanetra yang bekerja sebagai tukang pijat ini bertujuan untuk melihat bagaimanapemanfaatan modal sosial yang di lakukan oleh para tunanetra yang bekerja sebagai tukang pijat dalam meningkatkan status soial ekonomi keluarga mereka.memfokuskan pada penyandang cacat tunanetra yang tergabung dalam organasasi-organisasi seperti ITMI (Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia), PERTAPI (Persatuan Tukang Pijat Indonesia), dan PERTUNI (Persatuan Tunanetra Indonesia) yang ada di Kota Medan . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, serta studi kepustakaan. Teknik pengambilan informan dilakukan dengan cara Snowball Sampling, adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah Bapak Lukman SAG tukang pijat tunanetra yang merupakan ketua Organisasi ITMI (Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia) SumateraUtara. Beralamat di Jl. Sei Kapuas Darussalam Medan. Selain tergabung dalam organisasi ITMI, beliau dan istrinya juga tergabung dalam beberapa organisasi tunanetra lainnya. Dari keluarga informan tersebut peneliti memperoleh informasi informan selanjutnya. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa pemanfaatan modal sosial pada tunanetrayang bekerja sebagai tukang pijat tersebut telah banyak memepengaruhi peningkatan status sosial ekonomi keluarga para tunanetra.Sering kali seorang tuna netra enggan untuk berusaha dengan alasan dalam penglihatan, dengan keterbatasan tersebut mereka selalu bergantung pada orang-orang disekitar mereka, sehingga hal ini membuat kebanyakan dari mereka menjadi tidak berdaya secara ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan. Namun berbeda dengan keluarga-keluarga tunanetra yang ada dalam penelitian ini, dimana mereka telah berdaya mampu melakukan berbagai hal sendirian tanpa meminta atau bergantung pada orang lain.Tunanetra dalam penelitiaan ini memanfaatkan modal sosial yang ada pada diri mereka dalam bekerja sebagai tukang pijat, baik dalam membangun hubungan yang baik, kepercayaan (Trust), dan jaringan sosial dengan mengikuti norma dan nilai yang ada.Sehingga banyak pasien yang berlangganan datang memijat dan membawa kerabat atau keluarganya untuk memakasi jasa tukang pijat tunanetra tersebut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectModal Sosialen_US
dc.subjectTunanetraen_US
dc.subjectTukang Pijaten_US
dc.subjectStatus Sosial Ekonomien_US
dc.subjectKeluargaen_US
dc.titlePemanfaatan Modal Sosial Tunanetra sebagai Tukang Pijat dalam Meningkatkan Status Ssosial Ekonomi Keluarga (Studi Kasus 5 Keluarga Suami Istri Tuna Netra yang Bekerja sebagai Tukang Pijat)en_US
dc.identifier.nimNIM130901046
dc.identifier.nidnNIDN0025056802
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages116 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record