Show simple item record

dc.contributor.advisorRosmiani
dc.contributor.advisorSismudjito
dc.contributor.advisorSimanjuntak, Junjungan SBP
dc.contributor.authorKhairil, Rizki
dc.date.accessioned2022-11-22T06:11:00Z
dc.date.available2022-11-22T06:11:00Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/63326
dc.description.abstractPerkembangan sebuah agama dinilai dari dinamisnya gerak pemeluk agama tersebut. Akhir-akhir ini kelompok-kelompok atau aliran keagamaan terus berkembang apalagi setelah terlepasnya masa orde baru. Jama’ah Salafiyah adalah salah satu kelompok sosial keagamaan yang memiliki sebuah batasan dan aturanaturan bagi pengikutnya dalam berbagai aspek kehidupan termasuk perpolitikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan apa yang menjadi pandangan dan sikap salafiyah terhadap pemilihan umum di Indonesia dengan objek penelitian pada jama’ah salafiyah Kota Medan. Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dijadikan data primer yang mendukung. Pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik observasi partisipan dan wawancara mendalam yang kemudian disajikan dalam bentuk interpretasi data. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan pada penyajian angket skala sikap likert, analisis yang digunakan adalah bentuk analisis statistik deskriptif pada distribusi frekuensi jawaban responden dalam bentuk tabel lingkar (pie). Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun hasil penelitian ini, bahwa salafiyah merupakan sebuah kelompok sosila keagamaan yang berupaya untuk mengembalikan dasar-dasar agama Islam secara utuh pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu dakwah salafiyah di Indonesia tidaklah berjalan mulus, ditemui terkadang pertentangan dalam sebagian masyarakat muslim Indonesia yang sudah erat dengan sikap dan kebiasaan yang mudharat. Salafiyah menolak tentang pemilihan umum yang berlangsung saat ini di Indonesia, dimana pemilu yang berlangsung dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan turut dalam pemilu diartikan sama juga turut andil dalam menyuburkan demokrasi, dimana salafiyah menganggap demokrasi bukanlah dari Islam termasuk didalamnya partai politik yang Islami. Dan perbandingan terbalik justru terjadi pada bagaimana salafiyah menyikapi pemerintahan yang dihasilkan pemilu, mereka menuruti dan menghormati pemerintah adalah kewajiban, dimana ini merupakan implementasi terhadap ketaatan terhadap Ulil Amri (pemimpin) yang diatur dalam Islam. Secara kuantitatif, deskripsi penelitian dilakukan dengan penjabaran tabel lingkar favourabel Skala Likert, dan hasilnya menunjukan sekitar 75 – 85 % pernyataan sikap responden sesuai dengan pemahaman pandangan konsep salafiyah terhadap pemilihan umum.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePandangan dan Sikap Salafiyah Terhadap Pemilihan Umum (Studi Deskriptif Pada Jama’ah Salafiyah Kota Medan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060901061
dc.identifier.nidnNIDN0004045606
dc.identifier.nidnNIDN0026026003
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages107en_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record