Kemampuan Antimikroba Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Bekasam dalam Menghambat Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella sp

Abstract

Bekasam is an Indonesian fermented food made of fish. As a fermented food, this food may contain some benefit bacteria like lactic acid bacterial (LAB), which usually has antimicrobial properties such as organic acid, hydrogen peroxide, and bacteriocin. A study on antimicrobial activity of LAB isolated from bekasam against some pathogenic bacteria has been conducted. The purpose of this study was to know the ability of crude bacteriocin produced LAB of bekasam against Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, and Salmonella sp. then identification species used 16S rRNA amplification. Bekasam sample was taken from South Sumatera. Lactic acid bacteria isolation was done using de Man Rogosa and Sharpe agar. Bacterial colony with clear zone was selected and purified to get single colony. The antagonistic assay of the lactic acid bacteria was conducted in Muller-Hinton agar Selected isolates with higher clearing zone were assayed for antibacterial effect of their crude bacteriocin of different culture incubation time of 6, 9, and 12 hours. The results showed that the crude extract bacteriocin of isolate MS2 of 9 hours culture incubation time inhibited more in Staphylococcus aureus ATCC 25923 with inhibition zone of 13.1 mm, whereas isolate MS9 of 9 hours culture incubation time inhibited more in Escherichia coli ATCC 25922 and Salmonella sp. with inhibition zone of 12.7 and 7.3 mm, respectively. Amplification of 16S rRNA gene with PCR using universal primers 63F and 1387R, positions 1300 bp. The sequences were compared with related bacteria in GenBank and sequence similarities were determined using the BLAST program. The result confirmed that isolates MS2 and MS9 showed 99% similarity to Lactobacillus farciminis.

Bekasam adalah makanan fermentasi Indonesia yang terbuat dari ikan. Sebagai makanan fermentasi, makanan ini mengandung beberapa bakteri yang bermanfaat seperti bakteri asam laktat (BAL). Bakteri asam laktat biasanya memiliki sifat antimikroba seperti asam organik, hidrogen peroksida, dan bakteriosin. Studi tentang aktivitas antimikroba dari bakteri asam laktat yang diisolasi dari bekasam terhadap beberapa bakteri patogen telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak kasar bakteriosin yang dihasilkan bakteri asam laktat dari bekasam terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella sp. serta identifikasi spesies dengan amplifikasi gen 16S rRNA. Sampel bekasam diperoleh dari Sumatera Selatan. Isolasi bakteri asam laktat dilakukan dengan menggunakan de Man Rogosa and Sharpe agar. Koloni bakteri dengan zona bening dipilih dan dimurnikan untuk mendapatkan satu koloni murni. Uji antagonis bakteri asam laktat menggunakan Muller-Hinton agar. Seleksi isolat dengan diameter zona hambat terbesar diuji kembali untuk mengetahui kemampuan daya hambat ekstrak kasar bakteriosin pada waktu inkubasi yang berbeda antara 6, 9, dan 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar bakteriosin isolat MS2 dari inkubasi selama 9 jam lebih besar menghambat Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan diameter zona hambat 13.1 mm, sedangkan isolat MS9 yang diinkubasi selama 9 jam lebih besar menghambat Escherichia coli ATCC 25922 dan Salmonella sp. dengan masing-masing diameter zona hambat 12.7 mm dan 7.3 mm. Amplifikasi gen 16S rRNA dengan PCR menggunakan primer universal 63F dan 1387R diperoleh jumlah basa 1300 bp. Sekuensing dibandingkan dengan data GenBank dan indeks kemiripan menggunakan analisis BLAST. Hasil menunjukkan bahwa isolat MS2 dan MS9 mempunyai persentase kemiripan 99% dengan Lactobacillus farciminis.