dc.description.abstract | Karya sastra merupakan salah satu cara untuk menyampaikan ungkapan perasaan manusia yang bersifat pribadi yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam bentuk gambaran kehidupan yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Karya sastra tersebut salah satunya dapat berbentuk fiksi. Fungsi sastra salah satunya dedicated hersey, yaitu menghibur sekaligus mengajarkan sesuatu. Karya sastra yang digunakan oleh penulis yaitu komik karya Satsuki Yoshino berjudul “Barakamon”. Diterjemahkan oleh Adriani Halim dengan judul yang sama. Komik ini memiliki 18 volume dan cetakan pertama diterbitkan pada 26 Agustus 2015. Dalam menganalisis komik ini, penulis menggunakan metode pendekatan pragmatik oleh Wellek dan Warren (1988). Komik “Barakamon” ini, mengandung pendekatan pragmatik didalamnya, bercerita tentang seorang pemuda yang bernama Handa Seishuu yang harus pergi ke pulau Goto karena kesalahannya sendiri, yang memukul Direktur museum pada perayaan Eika karena karya kaligrafinya dikritik tidak bagus. Dalam komik ini protagonis memberikan pembelajaran kepada pembaca agar tidak bersifat egois, dan saling bersifat terbuka kepada sesama. Nilai pragmatik yang terdapat pada komik “Barakamon” dapat menjadi contoh untuk pembelajaran dalam kehidupan sehari–hari, seperti daya juang dalam berkarya, rasa tanggung jawab untuk meminta maaf, saling berkomunikasi, seperti Handa saat berada di desa.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif sebagai metode penelitian. | en_US |