dc.description.abstract | Skripsi ini berjudul naskah Hata Podah Pakon Tabas-Tabasni Raja-Raja Simalungun na Hinan (no. inv. 920/07.116/2025) koleksi Museum Negeri Sumatera Utara tinjauan: filologi dan kearifan lokal. Masalah yang diteliti adalah transliterasi dan identitas dari naskah tersebut serta nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam isi naskah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori filologi dan kearifan lokal. Pada teori filologi terdapat teori translitrasi seperti yang dikemukakan oleh Syakir bahwa transliterasi merupakan penggantian tulisan huruf demi huruf dari satu abjad ke abjad yang lain tanpa mengubah makna isi naskah, serta teori identitas naskah oleh Hermansoemantri yang mengemukakan bahwa dalam mengidentifikasi naskah harus memperhatikan judul nakah, nomor naskah, tempat penyimpanan naskah, asal naskah, ukuran naskah, tebal naskah, jumlah baris per halaman, bahan naskah, bentuk teks, umur naskah, pengarang/penulis naskah, asal-usul naskah, dan ringkasan/bentuk teks. Pada teori kearifan lokal, terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam naskah. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif denga pendekatan naskah tunggal. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan dan penelitian lapangan. Dengan menggunakan teknik observasi terhadap naskah yang diteliti, kemudian data mentah hasil observasi akan ditranliterasi melalui kamus dan pengetahuan informan terbaik. Naskah yang telah ditrasliterasi kemudian akan telaah nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini meliputi: 1. Trasliterasi naskah yang diteliti. 2. Identitas dari naskah yang di teliti. 3. Nilai-nilai kearifan lokal dari naskah yang diteliti meliputi nilai religius, disiplin, kerja keras, mandiri, cinta damai, bersahabat/komunikatif, peduli sosial, dan tanggung jawab. | en_US |