Pengaruh Temperatur Pemvakuman Adsorber Terhadap Daya Serap Refrigeran pada Mesin Pendingin Siklus Adsorpsi

Abstract

Adsorption cycle cooling machine is very environmentally friendly because it uses the refrigerant with zero ozone depleting substances. This adsorption cycle cooling machine is not too complecated that it is easy to maintain. One of the components of this cooling machine is generator/adsorber/collector. The collector used is a flat plate one, the area of adsorber is 0.25 m2 and the plate is 1 mm thick. This adsorber is filled with 8 kg of active carbon. The limit angle of the collector used is 0°. The adsorber is heated by light/lamp radiation. Adsorber uses the radiation of electric lamp to generate system by absorbing the refrigerant vaporating from the vaporator. The water tempretaure will decrease along with the decrease of the temperature of the refrigerant in the evaporator. During the day, desorption proress occurs in which the adsorber receives the solar heat and the refrigerant will flow to the condensor and melts in the evaporator. At night, the adsorber is cooled by the external environment that the process of adsorption occurs, the refrigerant will evaporatefrom the evaporator to the condensor and will be absorbed by the adsorber. The result of this study showed that, at the temperature of thermostat of 200°C, the temperature of vacuming adsorber to be able to absorb the most methanol (one of the refrigerants) (6.25 ml/kg) was 123.43°C. At the temperature of thermostat of 200°C, the temperature of vacuming adsorber to be able to absorb the most ethanol (one of the refrigerants) (6.25 ml/kg) was 123.16°C.

Mesin pendingin siklus adsorpsi sangat ramah lingkungan karena menggunakan refrigeran dengan nol bahan perusak ozon (BPO). Mesin pendingin siklus adsorpsi ini tidak terlalu rumit sehingga mudah perawatannya. Salah satu komponen dari mesin pendingin ini adalah generator/adsorber/kolektor. Jenis kolektor yang digunakan adalah plat datar. Luas dari adsorber adalah 0,25 m2 dengan tebal pelat adalah 1 mm. Pada adsorber ini diisi karbon aktif sebanyak 8 kg. Batasan sudut kolektor yang digunakan adalah 00. Radiasi lampu digunakan untuk memanaskan adsorber. Adsorber menggunakan panas dari radiasi lampu listrik untuk membangkitkan sistem dengan cara menyerap refrigeran yang menguap dari evaporator. Temperatur air akan turun seiring dengan turunnya temperatur refrigeran di evaporator. Pada siang hari terjadi proses desorpsi yaitu adsorber menerima panas matahari dan refrigeran akan mengalir menuju kondensor dan mencair di evaporator, pada malam hari adsorber didinginkan oleh lingkungan luar sehingga terjadi proses adsorpsi, refrigeran akan menguap dari evaporator menuju kondensor dan akan diserap adsorber. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah temperatur pemvakuman adsorber terhadap refrigerant (methanol/etanol) mendapatkan hasil yang paling banyak menyerap methanol terjadi pada temperatur thermostat pada 2000C dan menghasilkan temperatur adsorber 123,430C serta mampu menyerap methanol sebanyak 6,25 ml/kg. Sedangkan temperatur pemvakuman adsorber terhadap etanol mendapatkan hasil yang paling banyak menyerap etanol terjadi pada temperatur thermostat pada 2000C dan menghasilkan temperatur adsorber 123,160C serta mampu menyerap etanol sebanyak 6,25 ml/kg.