dc.contributor.advisor | Suprayitno | |
dc.contributor.advisor | Warjio | |
dc.contributor.author | Malik, Maryana | |
dc.date.accessioned | 2018-09-28T01:07:36Z | |
dc.date.available | 2018-09-28T01:07:36Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/6841 | |
dc.description.abstract | This thesis entitled "Sabang Free Ports 1962-1985". This study uses
historical methods in its research process. In the process of collecting resources,
the writer used many sources such as colonial archives, reports, books, theses and
field studies like interviews on port activities at the port of Sabang. After the data
has been collected then we do the verification of internal and external criticism to
find the facts. The facts that have been through the verification process are still
separated and to arrange those facts the writer did the third step which is the
interpretation. After the facts are interrelated, then the writer did the final step
through historiography process to make those facts as a transcription.
The purpose of this study is to explain the existence and activities of
Sabang Port. To support that purpose the writer also explained the general
condition of Sabang Port during the colonial period and the independence period.
The writer also used the structural concept and economic approach to support this
research.
The port that was originally just an exile area that turned into a valuable
port in Aceh. In addition, Sabang Port is one of the transit ports that survived only
in the Dutch Colonial period. Sabang Port in the independence period functioned
as an export-import port. The types of export commodities are dominated by farm
products, forest products, and also agricultural products, while imported
commodities are the goods of society and companies, especially farm companies.
As the most important port in the northern region of Sumatra, Sabang
Port is a strategic area of market flows. This thing makes the existence of Sabang
Port exist until in 1985 Sabang Free Port closed. The retreat of Sabang Free Port
is due to several factors such as government policy and the rampant smuggling. | en_US |
dc.description.abstract | Tesis ini berjudul “Pelabuhan Bebas Sabang 1962-1985”. Kajian ini
menggunakan metode sejarah dalam proses penelitiannya. Pada proses
pengumpulan sumber, digunakan sumber-sumber berupa arsip kolonial, laporan,
buku, tesis dan studi lapangan berupa wawancara tentang aktivitas-aktivitas
kepelabuhan di Pelabuhan Sabang. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan
verifikasi berupa kritik intern dan ekstern untuk menemukan fakta-fakta. Fakta
yang telah melalui proses verifikasi masih terpisah dan untuk merangkainya
dilakukan tahap ketiga yaitu interpretasi. Setelah fakta-fakta itu saling berkaitan,
maka dilakukan tahap terakhir yaitu menjadikannya sebagai sebuah tulisan
melalui proses historiografi.
Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan keberadaan dan aktivitas
Pelabuhan Sabang. Untuk mendukung tujuan tersebut dijelaskan pula kondisi
umum Pelabuhan Sabang pada masa penjajahan dan kondisi Pelabuhan Sabang
pada masa kemerdekaan. Untuk mendukung penelitian ini, maka peneliti
menggunakan konsep struktural dan pendekatan ekonomi.
Pelabuhan ini pada awalnya hanya sebuah daerah pengasingan yang
berubah menjadi sebuah pelabuhan yang diperhitungkan di Aceh. Selain itu,
Pelabuhan Sabang merupakan salah satu pelabuhan transito yang bertahan hanya
pada masa Kolonial Belanda. Pelabuhan Sabang pada masa kemerdekaan
difungsikan sebagai pelabuhan ekspor-impor. Jenis komoditas ekspor didominasi
oleh hasil perkebunan dan hasil hutan serta hasil pertanian rakyat, sedangkan
komoditas impor adalah barang kebutuhan masyarakat dan perusahaanperusahaan
terutama perusahaan perkebunan.
Pelabuhan Sabang sebagai pelabuhan terpenting di wilayah Sumatera
bagian utara yang merupakan daerah yang strategis terhadap arus perdagangan.
Hal ini membuat Pelabuhan Sabang eksis keberadaannya, hingga pada tahun
1985 Pelabuhan Bebas Sabang ditutup. Mundurnya Pelabuhan Bebas Sabang
disebabkan beberapa faktor seperti kebijakan pemerintah dan maraknya
penyelundupan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Free Ports | en_US |
dc.subject | Port activities | en_US |
dc.title | Pelabuhan Dedas Sadang (1962-1985) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM157050001 | en_US |
dc.identifier.submitter | Akhmad Danil | |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |