Hubungan Antara Diabetes Mellitus dengan Terjadinya Dermatosis di Puskesmas Kejuruan Muda Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit kronik yang dapat membebani masyarakat baik dari sisi ekonomi maupun kualitas hidup hampir di seluruh dunia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Diabetes Mellitus Dengan Terjadinya Dermatofitosis Di Puskesmas Kejuruan Muda Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Mellitus dengan keluhan kulit yang berobat di Puskesmas Kejuruan Muda Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang yang berjumlah 80 orang pasien. Hasil penelitian adalah Prevalensi Jumlah pasien positif mengalami kejadian DM lebih sedikit daripada pasien yang negatif mengalami kejadian DM. Mayoritas pasien adalah laki-laki, berumur 40 – 60 tahun dan status bekerja, dengan lama menderita DM ≥ 5 tahun. Mayoritas pasien adalah kejadian dermatofitosis Corporis. Hasil perhitungan data menunjukkan Prevalensi ratio (PR) yang didapatkan adalah 2,500 (IC95%; 0,194-32,194) dengan interval kepercayaan 95% batas atas (0,194-32,194). Analisa nilai p didapatkan 0,475 yang menunjukkan terdapat korelasi bermakna antara DM dan kejadian dermatofitosis. Kesimpulan adalah terdapat hubungan bermakna antara DM dan kejadian dermatofitosis di Puskesmas Kejuruan Muda Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Saran agar penelitian selanjutnya lebih menekankan pada pasien dengan aspek-aspek penyebab DM sehingga hasil analisa lebih mendalam dan memperoleh kejelasan antara hubungan DM dengan dermatofitosis. Bagi Puskesmas Kejuruan Muda Kuala Simpang Aceh Tamiang agar dapat lebih dini mendeteksi pasien yang menderita DM supaya dapat memperkecil dampak kejadian dermatofitosis akibat DM di Aceh terutama Kuala Simpang, Aceh Tamiang.

Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic diseases with characteristic hyperglycemia that occurs due to abnormalities in insulin secretion, insulin action or both. The disease is becoming one of the chronic diseases that can be a burden on society both in terms of economy and quality of life for almost all over the world. The purpose of this study to determine the relationship Diabetes Mellitus With Dermatophytosis Occurrence InPuskesmas SMK Simpang Kuala Muda district of Aceh Tamiang. This research was observational analytic using cross sectional approach. Sample in this study were all patients with DM who seek treatment at health centers SMK Simpang Kuala Muda Aceh Tamiang totaling 80 patients. Prevalence of the study are positive patients experienced fewer incidence of DM in patients who experienced negative events DM. The majority of patients were male, aged 40-60 years and the status of work, with long-suffering DM ≥ 5 years. The majority of patients are dermatophytosis incidence of Tinea Corporis. The results of the calculation data show that the prevalence ratio (PR) obtained is 2.500 (IC95%; 0.194-32.194) with 95% confidence interval on the upper limit (0.194-32.194). P value analysis obtained 0.475 indicating there is significant correlation between DM and dermatophytosis incidence. The conclusion is that there is a significant correlation between the incidence of DM and dermatophytosis In Puskesmas SMK Simpang Kuala Muda district of Aceh Tamiang. Suggestions for further research more emphasis on aspects of patients with DM cause so that the further analysis and clarify the relationship between DM with Dermatophytosis. For the health centers SMK Simpang Kuala Muda Aceh Tamiang to be able to detect patients with DM and to be able to minimize dermatophytosis cause of DM at Aceh, especially Kuala Simpang, Aceh Tamiang.