Show simple item record

dc.contributor.advisorNursiah, Siti
dc.contributor.advisorSofyan, Ferryan
dc.contributor.authorSagala, Irwan Pernandi
dc.date.accessioned2018-10-05T05:25:16Z
dc.date.available2018-10-05T05:25:16Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7034
dc.description.abstractLatar belakang : Hidung berperan sebagai organ penghidu pada manusia. Salah satu penyebab gangguan penghidu adalah paparan debu logam. Paparan kronis debu logam sebagai zat iritan sering terjadi pada pekerja pabrik besi baja di kota Medan. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan paparan debu logam terhadap gangguan fungsi penghidu pada pekerja pabrik besi baja di kota Medan dengan menggunakan Sniffin’ Sticks Test. Metode : Penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Subyek penelitian sebanyak 42 orang yaitu kelompok yang terpapar debu logam sebanyak 21 orang dan kelompok yang tidak terpapar debu logam sebanyak 21 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis statistik yang digunakan adalah Mann Whitney dan Fisher’s Exact. Hasil : Terdapat gangguan fungsi penghidu pada kelompok yang terpapar debu logam sebesar 28,6% dan pada kelompok yang tidak terpapar debu logam seluruhnya normosmia. Diperoleh adanya hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan gangguan fungsi penghidu (p=0,003), dan tidak adanya hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin dengan gangguan fungsi penghidu. Kesimpulan : Paparan debu logam pada pekerja pabrik besi baja dapat menyebabkan gangguan fungsi penghidu.en_US
dc.description.abstractBackground : The nose acts as the organ of smell in humans. One of the causes of the olfactory disturbance is the exposure of metal dust. Chronic exposure to metal dust as an irritant often occur in steelworkers in Medan. Objective : To know the relation of exposure of metal dust to the olfactory disfunction in steel factory workers in Medan city by using Sniffin’ Sticks Test. Methods : Analytic with a cross sectional study. The research subjects were 42 people, those exposed to metal dust were 21 people and those who were not exposed to metallic dust were 21 people who fulfilled the inclusion and exclusion criteria. Statistical analysis used was Mann Whitney and Fisher's Exact. Result : There was a disturbance of olfactory function on group of metal dust exposed by 28,6% and in the group not exposed to metal dust entirely normosmia. There was a significant correlation between the length of work with olfactory disfunction (p=0,003), and there was no significant correlation was obtained between age, sex with olfactory disfunction. Conclusion : The exposure of metal dust on steel factory workers can cause olfactory disfunctionen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectDebu Logamen_US
dc.subjectPabrik Besi Bajaen_US
dc.subjectFungsi Penghiduen_US
dc.subjectSniffin´s Testen_US
dc.titleHubungan Paparan Debu Logam Terhadap Gangguan Fungsi Penghidu pada Pekerja Pabrik Besi Baja di Kota Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM127109010en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record