Show simple item record

dc.contributor.advisorAtika, Tuti
dc.contributor.authorSyafitri, Laila
dc.date.accessioned2018-10-05T09:02:56Z
dc.date.available2018-10-05T09:02:56Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7046
dc.description.abstractLabor fishermen are fishermen who work with fishing gear owned by others. Labor fishermen do not have the means of production, in the production of a boat unit, labor fishermen only donate their services by obtaining very limited rights. They use a large enough motorized boat, the operational range is not limited to shallow seas, this can be seen in several indicators such as; There are still many fishermen who are uneducated workers, there are still many fishermen who cannot enjoy information from electronic media, food patterns do not meet four of the five perfect health, their homes are very simple, roofed sago leaves, walled off, the residence of labor fishermen. The study was conducted in Kuala Lama Village, Pantai Cermin District, Serdang Bedagai Regency. The key informant in this study was the village head of Kuala Lama Village. The main informants in this study were four fishermen workers. Additional informants in this study were one fisherman's labor toke. The data obtained in the field is then analyzed by the researcher which is explained qualitatively. Until the conclusion can be drawn from the results of the study. Based on the results of research and direct observation of the subject of the study found the fact, that labor fishermen in Kuala Lama Village, Pantai Cermin District, implemented three strategies to survive, and meet family needs, namely: Active strategy is a survival strategy that traditional fishing is done by extending working hours and utilizing their services. A passive strategy that seeks other jobs such as working to make nets / repair nets of fishermen's friends or work as laborers in addition they are also more likely to extend their working hours. Passive strategy is a survival strategy that is carried out by applying a sparing pattern, minimizing income requires the fishing community to apply cultural saviors such as eating potluck side dishes. Network strategy is a survival strategy created by traditional fishermen by asking for help from neighbors, relatives, other social relations and toke both formally and informally when fishermen have problems. Fishermen generally borrow money from their neighbors, toke, and ask for help from their families for their children's school fees.en_US
dc.description.abstractNelayan buruh adalah nelayan yang bekerja dengan alat tangkap milik orang lain. Nelayan buruh tidak memiliki alat-alat produksi, dalam kegiatan produksi sebuah unit perahu, nelayan buruh hanya menyumbangkan jasa tenanganya dengan memperoleh hak-hak yang sangat terbatas. Mereka menggunakan kapal bermesin cukup besar, daya jangkau operasional tidak terbatas pada laut dangkal saja, hal ini dapat dilihat pada beberapa indikator seperti; Masih banyak nelayan buruh yang tidak berpendidikan, masih banyak nelayan yang tidak dapat menikmati informasi dari media elektronik, pola makanan tidak memenuhi empat dari lima sehat sempurna, rumah mereka sangat sederhana, daun sagu beratap, tepas berdindingkan, tempat tinggal para nelayan buruh. Penelitian dilakukan di Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala desa Desa Kuala Lama. Informan utama dalam penelitian ini adalah nelayan buruh berjumlah empat orang. Informan tambahan dalam penelitian ini adalah toke nelayan buruh yang berjumlah satu orang. Data yang diperoleh di lapangan kemudian di analisis oleh peneliti yang dijelaskan secara kualitatif. Sampai kesimpulan dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan langsung terhadap subjek penelitian ditemukan fakta, bahwa nelayan buruh di Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin menerapkan tiga strategi untuk tetap bertahan hidup, dan memenuhi kebutuhan keluarga, yaitu: Strategi aktif adalah strategi bertahan hidup bahwa penangkapan ikan tradisional dilakukan dengan memperpanjang jam kerja dan memanfaatkan layanan mereka. Sebuah strategi pasif yang mencari pekerjaan lain seperti bekerja untuk membuat jaring / memperbaiki jaring teman nelayan atau bekerja sebagai buruh selain itu mereka juga lebih mungkin memperpanjang jam kerjanya. Strategi pasif adalah strategi bertahan hidup yang dilakukan dengan menerapkan pola hemat, minim pendapatan menuntut masyarakat nelayan untuk menerapkan penyelamat budaya seperti makan lauk pauk. Strategi jaringan adalah strategi bertahan hidup yang dibuat oleh nelayan tradisional dengan cara meminta bantuan kepada tetangga, kerabat, hubungan sosial lainnya dan toke baik secara formal maupun informal ketika nelayan bermasalah. Nelayan umumnya meminjam uang ke tetangga, toke, serta meminta bantuan kepada keluarga untuk biaya sekolah anak-anak mereka.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectLabor Fishermanen_US
dc.subjectNeed Fulfillmenten_US
dc.subjectActive Strategyen_US
dc.subjectPassive Strategyen_US
dc.subjectNetwork Strategyen_US
dc.titleStrategi Adaptasi Nelayan Buruh Dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga di Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagaien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140902027en_US
dc.identifier.submitterZulhelmi
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record