Deteksi Gen Resisten mecA pada Isolat Bakteri Staphylococcus aureus yang tergolong MRSA dari Hasil Pemeriksaan Vitek 2 Compact

Abstract

Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) is a major pathogen associated with hospital - acquired infections (nosocomial infections). MRSA is a type of S. aureus resistant to the sub-group of beta-lactam antibiotics such as penicillin, cephalosporin, monobactam and carbapenem. MRSA are resistant because of genetic changes caused by exposure to irrational antibiotic therapy. This study aimed to detect mecA gene isolates of MRSA and to determine the pattern of antibiotic resistance in S.aureus isolates classified as MRSA by Vitek 2 Compact in the Central Public Hospital Haji Adam Malik, Medan. Samples were 40 isolates of S. aureus classified as MRSA obtained from clinical microbiology specimens. DNA isolation of the isolates was conducted by method of freeze thaw cycling. Amplification of mecA gene was done by PCR technique using specific primer for the gene. PCR products were visualized using mini gel electrophoresis. The results showed that all MRSA isolates showed to have 533 bp band of mecA. Antibiotics test of Vitek 2 Compact showed that despite all isolates were resistant to beta-lactam antibiotics groups, the isolates showed multidrug resistant to other commonly antibiotics, such as aminoglycosides, macrolides, and fluoroquinolones. However, they were still sensitive to vancomysin (82.5% isolates), linezolid (97.5% isolates), and tigecycline (100% isolates).

Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah patogen utama yang terkait dengan infeksi yang didapat di rumah sakit (infeksi nosokomial). MRSA adalah sejenis S. aureus yang resisten terhadap sub kelompok antibiotik betalaktam seperti penisilin, sefalosporin, monobaktam dan karbapenem. MRSA resisten karena perubahan genetik akibat paparan terapi antibiotik irasional. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gen mecA pada isolat MRSA dan untuk mengetahui pola resistensi antibiotik pada isolat S.aureus yang diklasifikasikan sebagai MRSA dengan menggunakan Vitek 2 Compact yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan. Sampel adalah 40 isolat S. aureus yang diklasifikasikan sebagai MRSA yang diperoleh dari spesimen mikrobiologi klinis. Isolasi isolat DNA dilakukan dengan metode siklus pembekuan pencairan (freeze thaw cycling). Amplifikasi gen mecA dilakukan dengan teknik PCR dengan menggunakan primer spesifik untuk gen tersebut. Produk PCR divisualisasikan dengan menggunakan elektroforesis gel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat MRSA menunjukkan memiliki 533 bp mecA. Uji antibiotik Vitek 2 Compact menunjukkan bahwa meskipun semua isolat resisten terhadap kelompok antibiotik beta-laktam, isolat tersebut menunjukkan multidrug resisten terhadap antibiotik umum lainnya,seperti aminoglikosida, makrolida, dan fluoroquinolones. Namun, mereka masih sensitif terhadap vankomisin (82,5% isolat), linezolid (97,5% isolat), dan tigesiklin (100% isolat).