Hubungan Sosiodemografi dan Perilaku Supir dan Tukang Becak dengan Pemanfaatan Klinik IMS di Puskemas Tomuan Pematang Siantar Tahun 2014
View/ Open
Date
2014Author
Saragih, Kristiova Masnita
Advisor(s)
Sarumpaet, Sorimuda
Lubis, Ria Masniari
Metadata
Show full item recordAbstract
The utilization of STI's clinic is done to surpress the spread of STI's among
the commercial sex workers, men, gays and the STI's high-risk groups such as public
transportation and becak drivers through the health services implemented at STI's
clinic.
The purpose of this study was to analyze the relationship between
sosiodemography (age, education, tribe, occupation and the distance the venue of
service focility) and the behwior of public transportation/angl<ot and becak drivers
and the utilization of STI's clinic at Puskesma{Tomuan in 2014.
This quantitative suryey study with cross-sectional designwas conductedfrom
December 2013 to May 2014. The population of this study was all of the STI's high-
risk groups with high mobility and lrnew about the existence of .STI'S clinic at
Puslresmas Tomuan. They were 62 public tronsportatton and becak drtvers hanging
out in the working area of Puskesmas Tomuon, Pematang Siantar selected through
consecutive sampling technique. The dato obtained were analyzed through univoriate
analysis. Chi square test and multiple logistic regresslon tests.
The result of thk study showed that only I9 respondents (30,65%) utilized the
STI's clinic. There wos o relationship between education @<0,001), occupation (p :
0,003) and behavior (p < 0,001) with the utilization of STI's clinic at Puskesmas
Tomuan. The most influence variable on the utilization of STI's clinic at Puskesmas
Tomuanwas educationwtth the value of coefficient B: 10,335-
Pematang Siantar Offce Health Service ,s suggested to improve the
lmowledge of the high- risk group espectally the public transportation/angkot and
becak drivers with low educational background who was susceptible to STI's disease
through extension on IMS disease and the utilization of STI's clinic Pemanfaatan Klinik IMS dilalrukan untuk menekan penyebaran MS pada
Pekerja Seks Komersial, pri4 waria serta populasi kunci seperti supir dan tukang
becak melalui pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di klinik IMS.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sosiodemograli (umur,
suku, pendidikan, pekerjaan serta jarak ke tempat pelayanan) dan perilaku supir dan
tukang becak dengan pemanfaatan Klinik IMS di Puskesmas Tomuan tahm 2014.
Penelitian ini dilaksanakan bulan Desember 2013-Mei 2014, menggunakan
rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional survey. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh kelompok yang berisiko tingggi IMS, memiliki
mobiltas tinggi serta mengetahui adanya klinik IMS di Puskesmas Tomuan yaitu
supir dan tukang becak yang mangkal di wilayah kerja Puskesmas Tomuan Pematang
Siantar. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secaxa Consecutive
Sampling dengan sampel 62 orang. Analisis data meliputi univariat, Chi Square dan
regresi logistik berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memanfaatkan klinik
IMS hanya 19 responden (30,65%). Ada hubungan pendidikan (p : <0,001),
pekerjaan Qt:0,033) dan perilaku (p : <0,001) dengan pemanfaatan klinik IMS di
Puskesmas Tomuan. Variabel yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan klinik
IMS adalah pendidikan dengan nilai koefisien B: 10,335.
Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar hendaknya
meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan tentang penyakit IMS dan
pemanfaatan klinik IMS khususnya bagi kelompok berisiko tinggi seperti supir dan
tukang becak terutama yang berpendidikan rendah yarg rentan terhadap penyakit IMS
Collections
- Master Theses [2429]
