Profil Sekresi Sitokin oleh Th1/Th2 pada Penderita Stomatitis Aftosa Rekuren Terkait Stres

Abstract

Oral ulcer called Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) has always been a complaint of patients who come to seek treatment. Multifactorial etislo-gi sf the disease, so the diagnssis is only base on histsry and eliniea.! manifestation, and there is no laboratory procedure for diagnosis. The highest persentage of the RAS as rnuch as g0% has been reported that stress as a cause of RAS. The purpose of this study was to determine the TffifThz cytokine secretion profiles associated with cortisol levels in patient with RAS are associated with stress. All patient with RAS were rneasured their cortisol level, as well as the levels of IFN=y, lL-1z,lL_4 and lL-10- To determine group the RAS, whether with stress or without stress we determined the cutoff value of normal limit of cortisol 6,2-19,4pg/dl (according cobas). The level of cortisol above the cut point of were grouped RAS with stress, where as below the cut point to RAS without

stress. This study found that the levels of the Thl cytokine, tFNl and lL- 12 were higher in RAS with stress compared RAS without stress.

whereas in the case of rh2, the average le'rel of lL-4 was lower in RAS with stress, compared without stres that was 1,g for RAS with stress'and 3,1 for RAS without stress (p=0,4gg). The average levet of lL_10 was higher in RAS with stress compared RAS without stress that was 6,0 and 4,0 (p=0,202)- it is concluded that there are some differences of cytokine profiles between RAS with stress and RA.S without stress. In RAS without stress imune respone shifts to the Th2, while RAS with stress, the response didn't shift either toward rh1 nor Th2. By this reason healing proces of ulcer on RAS withouth stress will be faster compare with RAS with stress

Ulkus oral yang disebut Stomatltia Aftosa Rekuren (SAR) selaiu menjadi keluhan pasien yang datang untuk mencari pengobatan. Etiologi penyakit ini muftifaktorfal sehingga diagnosis hanya berdasarkan riwayat penyakit dan gambaran klinis dan tidak ada prosedur laboratorium untuk menegakkan diagnosis. persentasi tertinggi sAR sebanyak g0yo pemah, dilaporkan dimana stres sebagai penyebab sAR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil sekresi sitckin Th1/Th2 yang dihubungkan dengan kadar kortisol pada penderita stomatitis aftosa rekuren yang terkait dengan stres. Semua penderita SAR diukur kadar kortisol, begitu juga kadar lFNry, rL-12, rL-4 dan rL-10. Titik potong nilai kortisor normar yaitu dalam rentang 6,2-1g,4pgldl (menurut cobas). Kortisol diatas nilai titik potong masuk ke kelompok SAR dengan stres dan nilai dibawah titik potong adalah SAR tanpa stres. Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata sitokin Th1, IFN-y dan kadar lL-12lebih tinggi pada sAR dengan stres dibandlngkan SAR tanpa stres. Dalam hal sitokin Th2 teriihat nilai rerata lL-4 sAR yang lebih rendah pada sAR dengan stres dibandingkan tanpa stres, yaitu 1.8 dan 3.1 p=9.4g9. sedangkan nilai rerata ll-l0 lebih tinggl pada sAR dengan stres dibandingkan sAR tanpa stres yaitu 6,0 dan 4.0 dengan p=0.202. sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan profil sitokin antara sAR dengan stres dan sAR tanpa stres. pada sAR tanpa stres respon imun bergeser kearah rh2, sedangkan sAR dengan stres tidak menuju ke Thl maupun Th2. oleh karena itu dibandingkan dengan sAR yang disertai stres, penderita sAR tanpa stres akan lebih cepat penyembuhannya