Rendahnya Ekspresi Fibroblast Growth Factor Receptor-3 (FGFR3), Tingginya Ekspresi p53 dan Tingginya Ekspresi Hypoxia Inducible Factor-1a (HIF-1a) sebagai Faktor Prediktor Invasi Otot pada Kanker Kandung Kemih
View/ Open
Date
2017Author
Warli, Syah Mirsya
Advisor(s)
Umbas, Rainy
Safriadi, Ferry
Ganie, Ratna Akbari
Metadata
Show full item recordAbstract
Introduction: The main risks in patients diagnosed with non muscle invasive
bladder cancer (NMIBC) are recurrence, progression of muscle invasiveness
(MIBC), or metastasis. Biological markers FGFR3, p53, and HIF-1a. are related
with muscle invasiveness of bladder cancer. This study aimed in analyzing low
expression of FGFR3, high expression of p53, and high expression of HIF-1a. in
predicting muscle invasiveness of bladder cancer if being assayed simultaneously.
Methods: This is an observational study with case control design. Every bladder
cancer patient who underwent histopathology examination in Pathology
Department of Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam
Malik from January 201 l until May 2015 which fulfill the criteria were included
in the study. Samples then rearrange into NMIBC and MIBC. All samples then
underwent immunohistochemistry assay for FGFR3, p53, and H1F-1a to be
analyzed for each 's relationship with each group.
Results: Sixty samples consist of 30 NMIBC and 30 MIBC are included in the
study. All 3 markers show significant difference between both groups. FGFR3 (-)
has 8.8 times odds expressed in MIBC (p=0.026; OR 0.113; 95% CI: 0.013-
0.988). p53 (+) has 8.8 times odds expressed in MIBC (p=0.026; OR 8.8; 95%
C1: 1.012-76.96). HIF-1a. (+) has 29 times odds expressed in MIBC (p<0.001;
OR 29; 95% Cf: 3.488-241.131). We performed a multivariate analysis with
significant result was found only in expression of FGFR and HIF-1a. in relation
with muscle invasiveness of bladder cancer (p=0.010; 95% CI= 1.989-176.908
and p=0.001; 95% CI = 5.037-380.082; respectively). JHC H1F-1a. (+) and
FGlR3 (-) has the highest chance (24.31%), JHC H1F-1a. (-) and FGFR3 (+) has
the lowest chance (0.37%) in developing muscle invasiveness.
Conclusions: Low expression of FGFR3 and high expression of H1F-1a.
simultaneously are predictive factors for muscle invasiveness of bladder cancer. Pendahuluan: Risiko utama pada pasien yang telah didiagnosis menderita kanker
kandung kemih non invasi otot (KKKNIO) adalah rekurensi, progresi menjadi
invasi otot (KKKIO), ataupun mengalami metastasis. Marker biologi FGFR3,
p53, dan HIF-la memiliki hubungan dengan terjadinya invasi otot pada kanker
kandung kemih. Penelitian ini bertujuan untuk menilai rendahnya ekspresi
FGFR3, tingginya ekspresi p53, dan tingginya ekspresi HIF-la dalam
memprediksi kejadian invasi otot pada kanker kandung kemih bila diperiksa
secara bersamaan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan
case control. Seluruh penderita kanker kandung kemih yang diperiksa
histopatologi di Departemen Patologi Anatomi F akultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik Medan dari Januari 2011 hingga Mei 2015
yang memenuhi kriteria diikutkan dalam studi. Sampel dibagi dalam kelompok
KKKNIO dan KKKIO. Seluruh sampel kemudian diperiksakan imunohistokimia
(IHC) terhadap FGFR3, p53, dan HIF-la untuk kemudian dianalisis hubungannya
dengan masing-masing kelompok.
Basil: Sebesar 60 sampel yang terdiri dari 30 sampel KKKNIO dan 30 sampel
KKKIO diikutkan dalam studi. Ketiga marker IHC menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok. FGFR3 (-) memiliki peluang 8.8 kali lebih
tinggi muncul pada KKKIO (p=0.026; OR 0.113; 95% CI: 0.013-0.988). Hasil
IHC p53 (+) memiliki peluang untuk muncul pada KKKIO 8.8. kali lebih tinggi
(p=0.026; OR 8.8; 95% CI: 1.012-76.96). Hasil IHC HIF-la (+) memiliki peluang
29 kali lebih tinggi muncul pada kelompok KKKIO (p<0.001; OR 29; 95% CI:
3.488-241.131). Berdasarkan analisis multivariat, FGFR3 dan HIF-la merupakan
variabel yang berhubungan secara bermakna dengan terjadinya invasi otot pada
kanker kandung kemih (p=0.010; 95% CI= 1.989-176.908 dan p=0.001; 95% CI
= 5.037-380.082; secara berurutan). Hasil IHC HIF-la (+) dan FGFR3 (-)
memiliki peluang tertinggi (24.31 %), sedangkan hasil IHC HIF-la (-) dan FGFR3
( +) memiliki peluang terendah (0.37%) untuk menjadi invasi otot.
Simpulan: Rendalmya ekspresi FGFR3 dan tingginya ekspresi HIF-la adalah
faktor prediktor terjadinya invasi otot pada kanker kandung kemih bila diperiksa
secara bersamaan
Collections
- Doctoral Dissertations [179]