Show simple item record

dc.contributor.advisorUmbas, Rainy
dc.contributor.advisorSafriadi, Ferry
dc.contributor.advisorGanie, Ratna Akbari
dc.contributor.authorWarli, Syah Mirsya
dc.date.accessioned2022-12-09T08:29:30Z
dc.date.available2022-12-09T08:29:30Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/72165
dc.description.abstractIntroduction: The main risks in patients diagnosed with non muscle invasive bladder cancer (NMIBC) are recurrence, progression of muscle invasiveness (MIBC), or metastasis. Biological markers FGFR3, p53, and HIF-1a. are related with muscle invasiveness of bladder cancer. This study aimed in analyzing low expression of FGFR3, high expression of p53, and high expression of HIF-1a. in predicting muscle invasiveness of bladder cancer if being assayed simultaneously. Methods: This is an observational study with case control design. Every bladder cancer patient who underwent histopathology examination in Pathology Department of Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik from January 201 l until May 2015 which fulfill the criteria were included in the study. Samples then rearrange into NMIBC and MIBC. All samples then underwent immunohistochemistry assay for FGFR3, p53, and H1F-1a to be analyzed for each 's relationship with each group. Results: Sixty samples consist of 30 NMIBC and 30 MIBC are included in the study. All 3 markers show significant difference between both groups. FGFR3 (-) has 8.8 times odds expressed in MIBC (p=0.026; OR 0.113; 95% CI: 0.013- 0.988). p53 (+) has 8.8 times odds expressed in MIBC (p=0.026; OR 8.8; 95% C1: 1.012-76.96). HIF-1a. (+) has 29 times odds expressed in MIBC (p<0.001; OR 29; 95% Cf: 3.488-241.131). We performed a multivariate analysis with significant result was found only in expression of FGFR and HIF-1a. in relation with muscle invasiveness of bladder cancer (p=0.010; 95% CI= 1.989-176.908 and p=0.001; 95% CI = 5.037-380.082; respectively). JHC H1F-1a. (+) and FGlR3 (-) has the highest chance (24.31%), JHC H1F-1a. (-) and FGFR3 (+) has the lowest chance (0.37%) in developing muscle invasiveness. Conclusions: Low expression of FGFR3 and high expression of H1F-1a. simultaneously are predictive factors for muscle invasiveness of bladder cancer.en_US
dc.description.abstractPendahuluan: Risiko utama pada pasien yang telah didiagnosis menderita kanker kandung kemih non invasi otot (KKKNIO) adalah rekurensi, progresi menjadi invasi otot (KKKIO), ataupun mengalami metastasis. Marker biologi FGFR3, p53, dan HIF-la memiliki hubungan dengan terjadinya invasi otot pada kanker kandung kemih. Penelitian ini bertujuan untuk menilai rendahnya ekspresi FGFR3, tingginya ekspresi p53, dan tingginya ekspresi HIF-la dalam memprediksi kejadian invasi otot pada kanker kandung kemih bila diperiksa secara bersamaan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control. Seluruh penderita kanker kandung kemih yang diperiksa histopatologi di Departemen Patologi Anatomi F akultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik Medan dari Januari 2011 hingga Mei 2015 yang memenuhi kriteria diikutkan dalam studi. Sampel dibagi dalam kelompok KKKNIO dan KKKIO. Seluruh sampel kemudian diperiksakan imunohistokimia (IHC) terhadap FGFR3, p53, dan HIF-la untuk kemudian dianalisis hubungannya dengan masing-masing kelompok. Basil: Sebesar 60 sampel yang terdiri dari 30 sampel KKKNIO dan 30 sampel KKKIO diikutkan dalam studi. Ketiga marker IHC menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. FGFR3 (-) memiliki peluang 8.8 kali lebih tinggi muncul pada KKKIO (p=0.026; OR 0.113; 95% CI: 0.013-0.988). Hasil IHC p53 (+) memiliki peluang untuk muncul pada KKKIO 8.8. kali lebih tinggi (p=0.026; OR 8.8; 95% CI: 1.012-76.96). Hasil IHC HIF-la (+) memiliki peluang 29 kali lebih tinggi muncul pada kelompok KKKIO (p<0.001; OR 29; 95% CI: 3.488-241.131). Berdasarkan analisis multivariat, FGFR3 dan HIF-la merupakan variabel yang berhubungan secara bermakna dengan terjadinya invasi otot pada kanker kandung kemih (p=0.010; 95% CI= 1.989-176.908 dan p=0.001; 95% CI = 5.037-380.082; secara berurutan). Hasil IHC HIF-la (+) dan FGFR3 (-) memiliki peluang tertinggi (24.31 %), sedangkan hasil IHC HIF-la (-) dan FGFR3 ( +) memiliki peluang terendah (0.37%) untuk menjadi invasi otot. Simpulan: Rendalmya ekspresi FGFR3 dan tingginya ekspresi HIF-la adalah faktor prediktor terjadinya invasi otot pada kanker kandung kemih bila diperiksa secara bersamaanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBladder Canceren_US
dc.subjectPredictive Factorsen_US
dc.subjectFGFR3en_US
dc.subjectp53en_US
dc.subjectHIF-1aen_US
dc.titleRendahnya Ekspresi Fibroblast Growth Factor Receptor-3 (FGFR3), Tingginya Ekspresi p53 dan Tingginya Ekspresi Hypoxia Inducible Factor-1a (HIF-1a) sebagai Faktor Prediktor Invasi Otot pada Kanker Kandung Kemihen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM108102018
dc.identifier.nidnNIDN8803880018
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI11001#Ilmu Kedokteran
dc.description.pages132 Halamanen_US
dc.description.typeDisertasi Doktoren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record