Hubungan antara Usia dengan Kadar Kalsium Darah dan Gambaran Elektroneuromiografi
View/ Open
Date
2016Author
Ismira, Annisa
Advisor(s)
Anwar, Yuneldi
Fithrie, Aida
Metadata
Show full item recordAbstract
Background : Aging is a process that is often accompanied by
physiological changes. The blood calcium level in human body is known to
be effected by age as it commonly found decrease in older people. It is
also widely accepted that nerve conduction study parameters change with
age.
Objective : The aim of this study is to observe the correlation of age and
blood calcium level and electroneuromyelography features in adult and
elderly population.
Method : This is a cross sectional study of 32 healthy subjects aged 18-63
y.o. All of the subjects undergo a blood calcium level test, nerve
conduction study and needle electromyography (EMG).
Result : There is no significant correlation between age and blood calcium
level and EMG features (p~0,05). There is significant correlation between
age and distal latency, amplitude and nerve conduction velocity of median,
radial and tibial nerve (p<0,05).
Conclusion : There is significant correlation between age and nerve
conduction study in which older age tend to have longer distal latency,
lower amplitude and decrease of nerve conduction velocity Latar belakang: Penuaan merupakan suatu proses yang seringkali diikuti
dengan timbulnya perubahan-perubahan fisiologis. Kadar kalsium darah
pada tubuh manusia dapat dipengaruhi oleh usia dimana kadar kalsium ini
cenderung ditemukan menurun pada usia lanjut. Selain itu juga diketahui
bahwa parameter pemeriksaan kecepatan hantar saraf dapat berubah
seiring dengan pertambahan usia.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan usia
dengan kadar kalsium darah dan gambaran elektroneuromiografi pada
populasi usia dewasa dan usia lanjut.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang terhadap 32
orang subyek sehat berusia 18-63 tahun. Semua subyek menjalani
pemeriksaan kadar kalsium darah, pemeriksaan kecepatan hantar saraf
(KHS) dan elektromiografi (EMG).
Hasil: Didapati hubungan yang tidak bermakna antara usia dengan kadar
kalsium darah dan gambaran EMG (p;?!0,05). Didapati hubungan yang
bermakna antara usia dengan amplitudo, latensi distal dan KHS nervus
Medianus, Radialis dan Tibialis (p<0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan
pemeriksaan kecepatan hantar saraf dimana didapati latensi distal yang
memanjang, amplitudo yang lebih rendah dan KHS yang menurun pada
populasi usia lanjut
Collections
- Master Theses [156]